Sunday, July 31, 2005

LIBATKAN MAHASISWA!

Oleh : Indra Kusumah SKL*)

Memandang mahasiswa sebagai mitra dalam menjunjung tinggi harkat dan martabat almamater masing-masing

(Strategi Pengembangan Kemahasiswaan)

Konsep kemitraan bagi mahasiswa di kampus bukanlah hal baru yang mengada-ada. Dalam Pola Pengembangan Kemahasiswaan, disebutkan bahwa mahasiswa tidak hanya sebagai mitra para dosen dalam proses belajar mengajar yang dialogis, tapi juga sebagai mitra dalam menjunjung tinggi harkat dan martabat almamater masing-masing.

Merupakan hal yang tak terbantahkan bahwasanya mahasiswa merupakan unsur yang sangat berkepentingan dengan perguruan tinggi di mana dia belajar. Eksistensinya termasuk faktor desisif harkat dan martabat almamater tercinta. Maka mahasiswa merupakan bagian inheren dari sebuah perguruan tinggi yang keberadaannya tidak bisa dipisahkan.

Opini yang terbangun selama ini bahwasanya mahasiswa Universitas Padjadjaran kurang memiliki e’sprit de corps terhadap almamaternya dan kurang memiliki sense of belonging terhadap kampusnya. Terlepas dari setuju atau tidak, setidaknya itulah yang sering Saya temukan: Cukup jarang mahasiswa Unpad yang bangga dengan almamaternya. Ini pandangan subjektif yang Saya sendiri sangat berharap itu salah.

Anggap saja hal itu benar. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah: “Mengapa hal itu bisa terjadi?”

Pertanyaan tersebut bisa melahirkan berlaksa jawaban. Ketika Saya merenungkan pertanyaan ini, Saya menerka bahwasanya mahasiswa Unpad kurang memiliki sense of belonging dan kebanggaan terhadap almamaternya karena selama ini kurang diperlakukan sebagai pemilik syah kampus ini, karena selama ini mahasiswa kurang dilibatkan dalam proses-proses dinamika dan perkembangan kampusnya sendiri, karena mahasiswa kurang dilibatkan dalam pengambilan kebijakan di Universitas Padjadjaran.

Sejujurnya Saya merasa sedih ketika mendapat informasi ada birokrat kampus yang menyatakan,

“Kalian mahasiswa hanya tamu di Unpad ini!”

“Mahasiswa hanya penumpang di Universitas Padjadjaran”

“Memangnya mahasiswa bisa apa sehingga minta dilibatkan?”

Ungkapan-ungkapan di atas menunjukkan paradigma sebagian (besar?) birokrat kampus yang menganggap mahasiswa sebagai anak kecil, tamu dan penumpang di kampusnya sendiri. Seolah-olah mahasiswa tidak memiliki kampusnya sendiri dan tidak perlu terlibat dalam penentuan kebijakan yang berkaitan dengan mereka sendiri.

Lebih jauh lagi, garis demarkasi ini bisa menuju kepada paradigma bisnis dalam pendidikan seperti yang disampaikan salah satu spanduk di Unpad: “Kampus sudah seperti supermarket: Harga sudah ditentukan dan tidak bisa ditawar-tawar lagi!”. Tidak hanya secara finansial, tapi juga berkaitan dengan kebijakan yang dibuat.

Maka ketika hari ini Tim BHPT UNPAD tidak melibatkan mahasiswa dalam penyusunan konsepnya, dan ketika tersebar informasi dalam AD/ART UNPAD (yang belum disosialisasikan dan diuji publik), mahasiswa tidak dilibatkan dalam MWA (Majlis Wali Amanat), ini menjadi preseden kurang baik di masa yang akan datang.

Maka ketika proses-proses pengambilan kebijakan masih dilakukan secara tertutup, ini menjadi indikator UNPAD belum berubah ke arah yang lebih baik. Padahal hari ini kita hidup di zaman keterbukaan (tentu saja bukan berarti telanjang).

Terkadang Saya merasa malu ketika berdiskusi dengan kampus-kampus lain.

Ada kampus yang semua mahasiswa memiliki hak suara dalam memilih rektor karena dilakukan pemilihan langsung dan semua elemen kampus memiliki hak suara.

Ada kampus yang mahasiswa bisa menjadi peninjau dalam Sidang Senat Universitas.

Ada kampus yang ketika akan memberlakukan sistem pembayaran baru (yang bisa berdampak terhadap kenaikan biaya yang harus dikeluarkan mahasiswa), PR III dan PR II nya datang ke sekre BEM dan mendiskusikan konsep baru tersebut.

Ada kampus yang rektornya bisa berbincang-bincang dengan mahasiswa sambil lesehan di taman kampus.

Memang tidak semua kampus seperti itu. Namun kita semua menginginkan perubahan di Universitas Padjadjaran ke arah yang lebih baik. Perubahan yang lebih baik dari kampus-kampus lain.

Ya, Libatkan mahasiswa dalam pengambilan kebijakan di Universitas Padjadjaran!

Semoga Allah menjadikan Universitas Padjadjaran dipenuhi oleh orang-orang tua yang menyayangi orang muda dan orang-orang muda yang menghormati orang tua. Semoga!

No comments: