Wednesday, July 13, 2005

BEM Hadang SBY di Lapangan Gasibu

Berita Penghadangan SBY di Galamedia edisi 13 Juli 2005

DIPONEGORO, (GM).-

Sedikitnya 10 mahasiswa yang merupakan perwakilan dari badan eksekutif mahasiswa (BEM) se-Bandung Raya berhasil menghadang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sesaat setelah presiden melakukan peninjauan langsung ke arena pameran Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-58 di Lapangan Gasibu, Jln. Diponegoro Bandung, Selasa (12/7). Meski dibatasi barikade keamanan yang sangat ketat, mahasiswa sempat memberikan sebuah surat terbuka dan berdialog langsung dengan SBY.

Keberhasilan menemui SBY itu disambut sukacita para mahasiswa. Sebab, menurut salah seorang dari mahasiswa itu, untuk bisa menemui SBY, mereka harus melalui jalan dan birokrasi yang tergolong berliku. Para mahasiswa juga mengaku, untuk bisa masuk ke Lapangan Gasibu, mereka harus datang secara terpisah agar tidak mengundang perhatian petugas keamanan.

Di Lapangan Gasibu, para mahasiswa itu berkumpul di sektor sebelah kiri pintu keluar areal pameran. Ketika SBY keluar, para mahasiswa langsung mendekati barikade keamanan agar bisa menyodorkan surat terbuka yang sudah mereka siapkan sebelumnya. Di luar dugaan, SBY bersedia menghentikan langkahnya dan menerima surat terbuka dari para mahasiswa itu. Setelah membacanya sepintas, SBY yang didampingi Ny. Ani Yudhoyono langsung berdialog dengan para mahasiswa tersebut.

"Baik, surat ini saya terima. Sebenarnya, bukan ini saja (tuntutan mahasiswa, red) yang harus kita lakukan. Masih banyak yang mesti kita kerjakan. Mengenai penyakit masyarakat (salah satu tuntutan mahasiswa, red), saya akan segera menyampaikannya kepada Kapolri," kata SBY.

Dalam kesempatan itu, SBY masih sempat berpesan kepada para mahasiswa untuk belajar sungguh-sungguh. "Sebab, kalianlah yang akan menggantikan saya di kemudian hari," tambahnya.

Setelah itu, diiringi yel-yel khas mahasiswa, SBY melanjutkan langkahnya menuju Gedung Sate untuk mengikuti jamuan makan siang dari Gubernur Jabar, Drs. H. Danny Setiawan.

Usai menemui SBY, Ketua BEM Sekolah Teknik Tinggi (STT) Tekstil dan Ketua BEM Universitas Padjadjaran (Unpad), Indra Kusumah menjelaskan, dalam surat terbuka yang mereka sampaikan kepada SBY itu setidaknya ada empat tuntutan. Keempat tuntutan tersebut adalah revolusi menyangkut pemberantasan korupsi berupa penegakan hukum dan pengusutan secara tuntas kasus korupsi, merealisasikan anggaran pendidikan 20%, penyelesaian masalah busung lapar, dan mewujudkan gerakan Indonesia bebas judi.

Selain di Lapangan Gasibu, kedatangan SBY di Bandung juga disambut serangkaian aksi unjuk rasa dari berbagai elemen kemahasiswaan dan masyarakat. Kemarin, tercatat ada empat aksi unjuk rasa yang menyambut kedatangan SBY dengan mengusung isu berbeda. Di antaranya pemberantasan judi, penolakan Peraturan Presiden (Perpres) No. 36 tentang Pemanfaatan Lahan Masyarakat, pendidikan, dan pemberantasan korupsi. Aksi unjuk rasa itu berlangsung di dua tempat, yaitu di Jln. Diponegoro depan Pusdai dan Jln. Surapati.

Harkopnas

Pada peringatan Harkopnas ke-58 yang berlangsung di halaman Gedung Sate, SBY meminta pelaku koperasi bersama dengan pemerintah membangun koperasi menjadi lembaga yang sehat, terbuka, dan mandiri. Sebab, selama ini koperasi terkadang dijadikan lahan untuk melakukan korupsi oleh pihak-pihak tertentu sehingga lembaga tersebut sering menanggung banyak utang yang tidak mampu dibayar.

"Saya lihat perkembangan koperasi di seluruh Indonesia semakin baik. Praktek-praktek korupsi semakin tidak ada sehingga kita siap menyongsong koperasi yang baik, sehat, adil, terbuka, dan mandiri," ujarnya.

Untuk itu, SBY mengajak seluruh penggiat koperasi agar melakukan manajemen terbuka dalam pengelolaan koperasi. (B.82/B.83/ B.95)**

No comments: