Thursday, September 14, 2006

"Quo Vadis" Rektor Universitas Padjadjaran?

(Harian Pikiran Rakyat Edisi 31 Agustus 2006)
Oleh: Indra Kusumah SKL
SENAT Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad) telah memilih tiga nama sebagai kandidat yang diajukan kepada Mendiknas. Selanjutnya, Mendiknas akan menetapkan salah satunya untuk menjadi rektor. Namun, berbagai isu dan wacana seputar pemilihan rektor masih menjadi pembicaraan hangat keluarga besar Unpad.
Pemilihan rektor ini memang memiliki makna penting bagi segenap keluarga besar Unpad setidaknya disebabkan dua hal.
Pertama, rektor merupakan jabatan puncak di kampus dengan kewenangan sehingga menentukan maju mundurnya, Unpad di masa depan. Berbagai kebijakan strategis di Unpad menjadi kewenangan seorang Rektor. Kesalahan kebijakan yang diambil bisa merugikan ribuan karyawan dan lebih dari 40.000 mahasiswa, bahkan bisa berdampak terhadap masyarakat dan dunia pendidikan di Indonesia. Demikian pula, kebijakan yang tepat akan dirasakan manfaatnya oleh keluarga besar Unpad, masyarakat, Indonesia, bahkan dunia.
Kedua, pemilihan rektor kali ini terjadi ketika Unpad sebagai institusi sedang mengalami masa transisi menuju BHPT (Badan Hukum Pendidikan Tinggi). Unpad sedang mengalami pencarian bentuk final badan hukum pendidikan (BHP) yang sesuai dengan jati dirinya, apakah ia akan menjadi kampus kerakyatan atau kampus komersialisasi pendidikan? Di setiap institusi, transisi merupakan masa yang menentukan masa depan. Dalam setiap masa transisi, kepemimpinan merupakan faktor yang menentukan.

Dengan urgensi pemilihan rektor Unpad seperti ini, Saudara Oky Syeiful Rahmadsyah Harahap membuat tulisan berjudul "Tantangan untuk Rektor Unpad" yang dimuat Pikiran Rakyat tanggal 12 Agustus 2006. Sayangnya tulisan tersebut kurang menggambarkan refleksi kepemimpinan Rektor saat ini secara objektif dan kurang menggambarkan jaminan arah kepemimpinan Unpad di masa yang akan datang supaya lebih baik.

Era Himendra

Ketika membuat rancangan masa depan, maka refleksi dan evaluasi masa lalu, dan analisis kekuatan-kelemahan-kesempatan-ancaman (SWOT) hari ini harus dilakukan secara terpadu. Mimpi tentang Unpad masa depan harus disandingkan pula dengan evaluasi Unpad sebelumnya sampai hari ini, terutama di era kepemimpinan Prof. Himendra Wargahadibrata.

Prof. Himendra memimpin Unpad ketika Indonesia mengalami transisi demokrasi. Di zaman ini reformasi pendidikan digaungkan demi terciptanya pendidikan Indonesia yang lebih baik. Berbagai produk peraturan dan perundangan yang lahir dan terkait reformasi pendidikan, menuntut Unpad untuk menyesuaikan diri dengan dinamika yang terjadi secara tepat.

Di antara produk peraturan yang mengubah wajah pendidikan tinggi di Indonesia adalah PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, PP No. 61 tahun 1999 yang terkait dengan PT BHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara), UU No. 20 Tentang Sisdiknas, dan RUU BHP (Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan) yang sekarang dalam pembahasan di DPR. Menyikapi peraturan tersebut, keputusan Rektor Unpad untuk menolak tawaran menjadi pilot project PT BHMN sebagai konsep baru dalam pendidikan Indonesia merupakan keputusan yang tepat karena ternyata sebagian besar kampus yang menjadi pilot project PT BHMN mengalami lebih banyak masalah dibandingkan keuntungan karena belum siap, selain tentunya disebabkan belum adanya peraturan perundangan yang jelas dan kuat terkait PT BHMN.

Sikap hati-hati dan lebih mengutamakan persiapan merupakan kebijakan yang diambil Prof. Himendra. Kebijakan ini dalam perjalanannya ternyata memiliki manfaat positif, namun dalam beberapa hal mengundang pertanyaan dan kritik berbagai pihak.

Dari aspek jaringan, Unpad memiliki koneksi internasional. Hal ini adalah dampak dari road show Rektor Unpad ke berbagai universitas terkemuka di berbagai negara Asia dan Eropa. Unpad membuat MoU (Memorandum of Understanding) dengan berbagai kampus terkemuka di dunia dengan posisi setara.

Sistem informasi manajemen berbasis teknologi tinggi mulai dikembangkan di Unpad. Hanya saja, hal tersebut belum diaplikasikan secara optimal sehingga pelayanan prima belum dirasakan semua mahasiswa Unpad.

Dalam hal finansial, Unpad menyatakan sudah siap untuk otonomi kampus dengan menjadi BHPT (Badan Hukum Pendidikan Tinggi). Memang dalam masalah finansial sepertinya Unpad termasuk yang paling siap dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya. Hanya saja, hal ini terjadi disebabkan beberapa kebijakan yang menjadi kritik dan sorotan berbagai pihak, terutama mahasiswa Unpad.

Kesiapan secara finansial ini disebabkan total pembiayaan yang harus dibayar mahasiswa Unpad tiap semester hari ini hampir menyaingi beberapa kampus yang sudah berstatus PT BHMN, bahkan ada beberapa fakultas yang pembiayaan nominal per semester lebih besar dibandingkan dengan kampus-kampus yang sudah PT BHMN. Selain itu, pembukaan berbagai jalur di luar SPMB yang mematok harga tinggi di awal masuk (untuk Fakultas Kedokteran sampai Rp 120.000.000,00) menjadi sumber pemasukan yang melimpah. Dibandingkan dengan PTN lain yang belum berstatus PT BHMN, pembiayaan di Unpad hari ini tergolong tinggi.

Meskipun demikian, rektor memberikan jaminan kepada mahasiswa tidak mampu untuk bisa menikmati pendidikan di Unpad dengan kebijakan subsidi silang. Jaminan rektor ini sangat membantu bagi mahasiswa yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Hanya saja, mekanisme dan prosedur sebagai realisasi jaminan rektor ini belum tersosialiasikan secara merata, sehingga setiap tahun masih ada saja mahasiswa yang kebingungan untuk meneruskan kuliah disebabkan kekurangan biaya.

Usaha peningkatan fasilitas terlihat dengan pengadaan peralatan-peralatan pendidikan serta pembangunan beberapa gedung baru di Jatinangor dan Dipatiukur. Sayangnya, peningkatan fasilitas terkesan didominasi fakultas-fakultas tertentu dan belum merata di semua fakultas. Masih muncul keluhan mahasiswa yang kuliah berdesak-desakan sampai meluber ke luar kelas serta belum terpenuhinya peralatan praktikum secara optimal. Angkutan dalam kampus mulai ada yang gratis namun masih ada juga yang dikomersialkan.

Di bidang kemahasiswaan, periode kepemimpinan Prof. Himendra Wargahadibrata mulai mengakomodasi aspirasi mahasiswa dengan berdirinya Kema Unpad (Keluarga Mahasiswa Unpad) sebagai lembaga kemahasiswaan yang menaungi semua lembaga kemahasiswaan di Unpad, setelah hampir sewindu mahasiswa Unpad tidak memiliki lembaga kemahasiswaan tingkat universitas seperti kampus lainnya di Indonesia.

Namun, pelaksanaan prinsip "dari, oleh dan untuk mahasiswa" dalam pengelolaan kegiatan kemahasiswaan masih terkesan setengah hati, karena belum mencakup pengelolaan dana kemahasiswaan dan masih ada kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan rektorat bidang kemahasiswaan.

Rektor ideal

Namun kerja belum selesai, harus ada penerus yang tidak memulai lagi dari awal dan siap bekerja secara konstruktif dengan mempertahankan dan meningkatkan aspek-aspek positif periode sebelumnya dan mengeliminasi aspek-aspek negatifnya.
Dibutuhkan rektor yang kuat dan visioner, karena ia akan bekerja di masa transisi yang sangat rawan dan menentukan. Kemampuan analisis masa depan sekaligus manajemen perubahan yang handal mutlak diperlukan Rektor Unpad yang akan datang. Selain itu, kemampuan sosial pun wajib dimiliki demi membangun komunikasi yang cerdas, elegan, dan egaliter dengan semua pihak yang terkait dengan universitas seperti dosen, karyawan, dan mahasiswa yang berjumlah lebih dari 40.000 orang. Rektor yang bekerja untuk kemajuan Universitas, dan bukan untuk kemajuan fakultas asalnya saja, karena ia milik keluarga besar Unpad.

Hari ini Unpad sedang bermetamorfosis, dunia sedang menunggu wajah Unpad yang sebenarnya di bawah kepemimpinan rektor baru, apakah ia kampus kerakyatan ataukah kampus komersialisasi pendidikan?

Kontrak sosial

Masih ada jarak terbentang antara idealita dan realita. Masih ada ketidakpastian tentang masa depan Unpad. Keluarga besar Unpad, terutama mahasiswa sebagai mayoritas seyogyanya bergerak menikahkan idealita dengan realita demi kemajuan Unpad di masa yang akan datang.
Mahasiswa Unpad berhak untuk mengajukan tawaran konsep dan agenda reformasi Unpad kepada para calon Rektor Unpad. Bahkan, seyogiyanya hal itu tertuang dalam kesepakatan tertulis atau yang biasa disebut kontrak sosial. Hal ini dilakukan supaya rektor terpilih tidak hanya diberi cek kosong, tapi sejak awal mengetahui keinginan dan aspirasi mahasiswa.

Agenda reformasi Unpad ini seharusnya mencakup aspirasi mahasiswa kepada calon rektor. Isinya bisa terkait dengan demokratisasi kampus, transparansi, pelayanan prima, konsistensi pelaksanaan prinsip "dari, oleh dan untuk mahasiswa" dalam pengelolaan kegiatan kemahasiswaan, komitmen budaya elegan dan egaliter, dan lain-lain.

Kontrak sosial ini bisa diajukan oleh mahasiswa sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang memiliki hak suara dalam pemilihan rektor. Bahkan, ketika sekarang sudah terpilih tiga calon dan diajukan ke Departemen Pendidikan Nasional, mahasiswa pun bisa mengajukan tuntutan kepada Presiden RI dan Mendiknas untuk menetapkan rektor yang komitmen dengan agenda reformasi Unpad yang diajukan mahasiswa.

Kontrak sosial agenda reformasi Unpad tersebut bisa menjadi bukti komitmen rektor terpilih, tingkat kedekatan dengan mahasiswa dan dokumentasi yang menjawab pertanyaan besar di kepala keluarga besar Unpad hari ini: quo vadis (mau ke mana) Rektor Unpad?***

Penulis, mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Unpad periode 2005-2006 dan mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi.

Wednesday, July 05, 2006

Surat Untuk Calon Anakku

Teruntuk calon anakku
Yang masih tinggal di antara tulang sulbi dan tulang dadaku

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bagaimana kabarmu, Nak? Semoga Ananda sehat wal afiat di alam sana.

Ayahanda sengaja menulis surat ini khusus untukmu.
Meski Ayahanda tahu, kau belum bisa membaca dan membalas surat ini
Karena di sana memang tidak ada sekolah.
Namun, Ayahanda yakin kau memahaminya
Karena kita satu jiwa
Karena kau masih menyatu dalam tubuhku
Dan terutama,
Karena kau pasti cerdas seperti Ayahanda …. :-)

Nak !
Ayahanda sangat bergembira mendengar sabda Sang Baginda Rasul,
Tentang doa anak shaleh yang pahalanya tak terputus, bahkan sesudah orang tuanya wafat
Ayahanda tiba-tiba tersadar, sabda tersebut menuntut Ayahanda melakukan dua hal:
Menjadi anak shaleh dan menjadikan Ananda sebagai anak yang shaleh pula

Nak!
Ayahanda sedang berusaha menjadi anak shaleh untuk kakek dan nenekmu
Sulit memang, karena tiada amal ayahanda yang menandingi jasa mereka
Tapi Ayahanda akan terus berusaha
Tunaikan titah Baginda

Ayahanda pun berharap
Kau seperti itu untuk ayahbundamu kelak
Mencintai, menaati dan menghormati
Ibundamu ….. Ibundamu…… Ibundamu
juga Ayahandamu ini
Itulah mimpi Ayahanda
Sebagaimana mimpi menjadikan rumah kita nanti bagaikan syurga
Supaya syurga benar-benar menjadi rumah kita

Tapi, Ayahanda merasa malu
Ketika mendengar Khalifah kedua menyatakan
Bahwa hak seorang anak dari ayahnya setidaknya tiga hal:
Dipilihkan ibunda yang baik, Diberi nama yang baik serta diajarkan Al Qur’an.
Malu …..
Karena belum mempersiapkan diri
Untuk menunaikan hakmu

Nak!
Kini Ayahanda sedang belajar memperdalam Al Qur’an
Agar kelak bisa mengajarimu A… Ba… Tsa
Agar kaupun menjadi Qur’an berjalan
Yang menerangi mayapada

O ya!
Ayahanda juga sengaja membeli buku tentang nama-nama mulia
Dengannya, Ayahanda sudah menyiapkan selaksa nama indah untukmu
Agar kau tumbuh perkasa
Dinaungi nama mulia
Yang ia adalah doa

Yang membuat Ayahanda bingung,
Bagaiamana menunaikan hak pertama
yang harus ditunaikan ketika Ananda belum melihat dunia
Karena Ayahanda tidak tahu
Apa kriteriamu tentang seorang ibu yang baik?
Ayahanda juga tidak tahu
Apakah kita memiliki selera yang sama …. :-)?

Tapi, Ayahanda yakin kau sepakat dengan satu kriteria
Bahwa calon ibumu nanti tidak boleh seorang yang shaleh
Melainkan harus seorang Shalehah

Karena jika kau memiliki Ibu yang Shaleh,
Sepertimu, Ayahandapun tak kan kuat menahan tawa
Melihat jenggot ibumu
Yang gagah jelita …… :-)

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang mencintaimu karena-Nya

Calon Ayahandamu

Monday, May 22, 2006

REFORMASI TELAH MATI!!

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un! Telah meninggal dunia dalam usia 8 tahun: REFORMASI INDONESIA, karena virus KKN dan shock mendengar Suharto dibebaskan. Semoga diterima di sisi-Nya...! -Indra UNPAD-

Kalimat di atas adalah SMS Saya kepada beberapa kawan aktifis pergerakan mahasiswa dan beberapa pejabat penting di Indonesia (Ketua MPR, Salah seorang Menteri Kabinet Indonesia bersatu, Jubir Kepresidenan, dan beberapa anggota DPR). SMS tersebut Saya kirim pada tanggal 12 Mei 2006 ketika membaca berita bahwa Pemerintah akan memberikan pengampunan terhadap Soeharto yang hal tersebut didukung beberapa pejabat penting di negeri ini yang saling bersahutan menyatakan persetujuannya.

Respon atas SMS tersebut memang beragam, di antaranya Andi Mallarangeng membalas SMS Saya: "Silakan simak pernyataan Presiden pagi ini". Ternyata pernyataan Presiden tersebut adalah mengendapkan kasus Soeharto. Namun anehnya pada hari yang sama Jaksa Agung mengeluarkan SKPP. Ketika wartawan menanyakan mengapa kejagung mengeluarkan SKPP (yang berarti membebaskan Soeharto) padahal Presiden menyatakan kasus tersebut diendapkan? Jaksa Agung menjawab, "Kapan Presiden bilang seperti itu? Ini adalah hasil rapat konsultasi kemarin (Presiden dan pemimpin lembaga tinggi negara lainnya)".

Ada apa ini? Jika kita melakukan analisis konten pernyataan Jaksa Agung kita dapat menangkap bahwa SKPP adalah hasil rapat konsultasi dan seolah itu diketahui oleh SBY. Apakah jaksa agung tidak berkordinasi dengan SBY? Atau SBY mau cuci tangan dengan mengorbankan Jaksa Agung sebagai bemper kasus ini? Wallahu a'lam.

Alasan kemanusiaan memang kita fahami, namun supremasi hukum harus ada. Tuntaskan dulu kasus Soeharto sampai ada kepastian hukum yang tetap, baru bicara tentang grasi, amnesti, abolisi atau apapun namanya, tapi tetap harus ada asset recovery dengan memerintah Soeharto untuk mengembalikan harta milik rakyat!

SKPP bagi Saya merupakan simbol gagalnya reformasi di Indonesia. Supremasi hukum dan adili Soeharto merupakan poin-poin penting dalam 6 Visi Reformasi, bahkan itu merupakan intinya. Tapi itu justru dilecehkan secara terbuka di bulan reformasi. SKPP dikeluarkan pada tanggal 12 Mei, merupakan tanggal yang sama dengan gugurnya mahasiswa pahlawan reformasi 1998. Hadiah dari pemerintah untuk para pahlawan reformasi adalah dibebaskannya Soeharto.

Saya pun mengirim SMS kembali ke beberapa orang:

SKPP Suharto merupakan wujud inkordinasi Jaksa Agung dengan Presiden, Inkonsistensi pelaksanaan TAP MPR, dan Deklarasi pemakaman Reformasi. Ah, revolusi.... mengapa hari ini kau begitu menggoda? -Indra UNPAD-


Tuesday, April 18, 2006

ALHAMDULILLAH....

Alhamdulillah, setelah 14 bulan mengemban amanah di BEM UNPAD akhirnya berakhir. Kongres KEMA UNPAD telah dilaksanakan pada tanggal 7-10 April 2006 di S Faperta UNPAD Jatinangor dengan berbagai agendanya (LAT BPM UNPAD, LPJ BEM UNPAD, Pembahasan AD/ART, GBHK, Rekomendasi, dll).

Amanah sebagai Presiden BEM UNPAD periode 2005-2006 telah berakhir. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas doa, dukungan dan kerja sama yang telah dilakukan baik secara langsung dan tidak langsung sehingga BEM KEMA UN{AD bisa berjalan sebagaimana mestinya

Syukur yang pertama Saya haturkan kepada Sang Pencipta yang telah memberikan anugerah tak terhingga selama di BEM UNPAD.....

Terima kasih kepada Ibunda dan Adikku tercinta, Hendi Nugraha. Kalianlah yang selama ini menjadi sumber inspirasi dan motivasi di BEM....

Terima kasih banyak kepada Kabinet PROGRESIF BEM KEMA UNPAD2005-2006 yang telah bersama-sama membangun lembaga kemahasiswaan di UNPAD. Saya menjadi saksi sahabat-sahabat yang rela berkorban waktu, tenaga, finansial dan pikiran demi BEM UNPAD sampai mengurangi waktu-waktu istirahat dan sebagainya. Kalian adalah pahlawan bagiku yang telah menolongku melaksanakan amanah di BEM. You are my hero.....

Terima kasih kepada Badan Kelengkapan Organisasi KEMA UNPAD yang lain (MTK KEMA, BPM UNPAD, BEM Fak, BPM Fak, Hima Jurusan dsb) atas kerja sama selama ini....

Terima kasih kepada mahasiswa UNPAD yang selama ini memberikan masukan-masukan konstruktif penuh cinta demi terbangunnya Universitas kita tercinta........

Terima kasih kepada pihak rektorat yang telah berusaha bersinergi membangun UNPAD dengan mahasiswa.....

Terima kasih kepada alumni di IKA UNPAD, KPK, PPATK dll yang telah bersinergi demi Unpad dan Indonesia yang berwibawa....

Terima kasih kepada kawan-kawan BEM Se-Bandung Raya (Anas, Faruq, Anam, Wiyono, TW, Rizal, Salim, Rizky, Jongga, Dimas, dll) yang bersama-sama di jalanan Bandung dan Ibu kota...

Terima kasih kepada kawan-kawan BEM Se Indonesia (Dony IPB, Zenal IPB, Gary UI, Azman UI, Karyadi UNJ, Amy PNJ, Febri PNJ, Hanta UGM, Irwan Unand, Aep Unila, dsb) yang konsisten dengan prinsip dan komitmen perjuangan Indonesia Muda....

Terima kasih kepada kawan-kawan elemen ekstra kampus (HMI, KAMMI, PMII, GMKI, GMNI, LMND, ARB, LSAD dll) yang pernah menjalani hari-hari bersama dalam perjuangan

Terima kasih kepada LSM (WALHI, BIGS, WJCW, Credible, P3I, Perintis dll) yang tetap komitmen dengan perjuangan....

Terima kasih kepada elemen buruh (SP FKK PTDI, SPN, dll) yang semakin sadar akan hak-haknya...........

Terima kasih kepada Ketua MPR yang bersedia berdiskusi tentang masalah kebangsaan di rumahnya yang sangat sederhana.....

Terima kasih kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, yang bersedia berdialog dengan BEM Universitas Padjadjaran dan mahasiswa lain di Bandung. Semoga kesediaan berdialog juga dilakukan dengan semua elemen refromis lainnya di negeri ini sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil tidak merugikan masyarakat...

Terima kasih kepada Bang Andi M yang bersedia berdialog dan berdebat secara rasional dengan mahasiswa Indonesia.....

Terima kasih kepada Kapolri yang mendukung Gerakan Jawa Barat Bebas Judi dan merealisasikan aspirasi mahasiswa terkait pemberantasan korupsi di POLRI sehingga sampai ada Jenderal Bintang Tiga bisa diusut....

Terima kasih kepada Wakil Ketua DPR dan beberapa anggota DPR yang terbuka untuk berdiskusi dengan mahasiswa (Kang Tony, Bang Rama, Kang Fery, dll)....

Terima kasih kepada Pemprov Jabar yang mendukung Gerakan Jawa Barat Bebas Judi....

Terima kasih kepada Ketua dan Anggota DPRD Jawa Barat yang bersedia terbuka dengan aspirasi-aspirasi mahasiswa...

Terima kasih kepada Kajati Jabar, DPRD Sumedang, Bupati Sumedang, Sekda Kota Bandung, dll yang bersedia berdialog dengan mahasiswa....

Terima kasih sebanyak-banyaknya kepada masyarakat Indonesia yang mendukung perjuangan mahasiswa. Mohon maaf belum semua aspirasi masyarakat diperjuangkan mahasiswa karena masih ada di antara kami yang kurang peduli dengan rakyatnya sendiri.

Amanah sebagai Presiden BEM UNPAD memang telah berakhir, tapi bukan berarti itu perjuangan terakhir. Medan perjuangan yang baru telah terbuka. Mari kita bersama tetap di jalan perjuangan demi terwujudnya Indonesia Jaya....

LPJ BEM UNPAD 2005-2006

Kongres KEMA UNPAD telah dilaksanakan pada tanggal 7-10 April 2006 di S Faperta UNPAD Jatinangor dengan berbagai agendanya (LAT BPM UNAD, LPJ BEM UNPAD, Pembahasan AD/ART, dll). Berikut ini adalah kutipan LPJ Presiden BEM UNPAD. Mohono maaf tidak semua bisa ditampilkan di sini. Kalau aslinya, Presiden BEM UNPAD sebanyak 50 halaman, jika digabung dengan LPJ Departemen maka akan sangat tebal, apalagi ditambah lampiran-lampiran. Mudah-mudahan ini memberikan gambaran kinerja setahun.

PANDANGAN UMUM

PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

KELUARGA MAHASISWA

UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERIODE 2005-2006

PENDAHULUAN

Yang terhormat, Majlis Tetap Kongres Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran…

Yang terhormat, Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran beserta anggotanya…

Yang Terhormat Perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran…

Yang Saya cintai jajaran pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran...

Izinkanlah saya menyampaikan salam keselamatan dari penguasa alam semesta, yang menggenggam setiap jiwa dan tak satupun yang luput dari pengawasan-Nya :

Assalamu’alaikum Wr. Wb….!!!

Di bawah genggam kuasa-Nya dan limpahan nikmat-Nya yang tak terhingga, mari kita panjatkan puji dan syukur dari lubuk jiwa ke hadirat Allah SWT yang telah memberi anugerah terindah kepada kita semua yang tak terhingga. Shalawat dan salam senantias dicurahkan kepada Panglima Keadilan, Pemimpin Revolusi Peradaban Keagungan, Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarganya (ahlul bait), para sahabatnya dan orang-orang yang menapaktilasi langkah-langkah perjuangannya sampai akhir zaman.

Perjalanan Sang waktu menyadarkan semua insan bahwa segala hal yang terjadi di dunia ini akan berakhir. Maka terbentuklah kenangan yang memenuhi ruang memori kita, tentang apa yang sudah kita pikirkan, katakan, dan kerjakan dalam mengisi sang waktu. Tentu saja dengan segala nilai, makna dan penghayatan yang menyertai semua itu. Namun, tidak hanya kenangan, di sana ada suatu masa ketika kita harus mempertanggungjawabkan seluruh pilihan hidup atas anugerah waktu tersebut.

Sang waktu mengabarkan bahwa kepengurusan BEM KEMA UNPAD periode 2005-2006 telah berakhir. Kini, izinkanlah kami menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Padjadjaran periode 2005-2006. Hal ini merupakan keniscayaan bagi kami untuk mempertanggungjawabkan semua yang kami lakukan di BEM KEMA UNPAD kepada mahasiswa Universitas Padjadjaran di Kongres KEMA UNPAD dan kepada Sang Pencipta di akhirat kelak.

Semoga Laporan Pertanggungjawaban ini memberikan gambaran tentang seluruh dinamika yang terjadi di BEM KEMA UNPAD selama periode 2005-2006.

GAMBARAN UMUM BEM UNPAD 2005-2006

Potret Unpad dan Bangsa Kontemporer

Universitas Padjadjaran adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Posisi, peran dan kontribusinya sudah diakui berbagai pihak dalam skala regional Jawa Barat maupun dalam tataran nasional. Bahkan kini Universitas Padjadjaran melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi internasional dalam posisi setara. Hal ini menunjukkan Universitas Padjadjaran diakui kredibilitasnya di dunia internasional.

Sebagai sebuah kampus ternama, Universitas Padjadjaran menjadi tempat menimba ilmu puluhan ribu mahasiswa tiap tahunnya yang tersebar di berbagai fakultas dan jurusan yang mengajarkan berbagai disiplin ilmu. Lokasi belajar pun tersebar di daerah Jatinangor dan Bandung.

Student Body SI dan D3 sekitar 32000 menjadikan Universitas Padjadjaran sebagai perguruan tinggi besar di Indonesia. Mahasiswa Universitas Padjadjaran terdiri dari berbagai latar belakang, sikap, karakter, kepentingan, keyakinan dan lain sebagainya.

Sebagai kampus besar, maka masalah-masalah yang terjadi di dalamnya pun rumit dan kompleks. Wacana rencana institusi Universitas Padjadjaran menuju otonomi kampus menimbulkan berbagai dinamika di kalangan mahasiswa, selain permasalahan klasik lainnya seperti penyediaan fasilitas yang memadai, pelibatan mahasiswa dalam pengambilan keputusan dan sebagainya.

Dalam tataran nasional, permasalahan yang menuntut penyikapan dari mahasiswa pun beraneka ragam dan kompleks. Terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat, masalah perburuhan, masalah pendidikan, masalah masyarakat sekitar Universitas Padjadjaran dan lain sebagainya.

Hampir sewindu gerakan reformasi ternyata Indonesia tidak berubah ke arah yang lebih baik. Reformasi mati suri: KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) merajalela, penindasan dan kesewenang-wenangan terhadap rakyat masih terjadi di mana-mana. Teramat banyak masalah kebangsaan yang membutuhkan partisipasi dan kontribusi mahasiswa untuk menyelamatkan bangsa ini untuk segera keluar dari masa transisi demokrasi.

Dalam konteks itulah Badan Eksekutif Mahasiswa dituntut memainkan peran dan fungsinya secara optimal untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa dan bangsa Indonesia dengan cara-cara yang PROGRESIF (Profesional, elegan, Responsif dan Inklusif).

Visi dan Misi BEM UNPAD

Kongres Mahasiswa Universitas Padjadjaran ke III dilaksanakan pada tanggal 24-27 Februari 2005 di Student Center Fisip Unpad. Dalam kongres tersebut disyahkan berbagai ketetapan yang berkaitan dengan konsepsi lembaga kemahasiswaan di Universitas Padjadjaran. Selain itu, kongres pun menetapkan beberapa personil badan kelengkapan KEMA Unpad, yaitu MTK (Majlis Tetap Kongres), BPM KEMA UNPAD dan BEM KEMA UNPAD.

Pada saat itulah Kongres melantik Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Padjadjaran periode 2005-2006 untuk mewujudkan visi dan misi yang ditawarkan kepada mahasiswa dalam PRAMA UNPAD (Pemilihan Raya Mahasiswa Universitas Padjadjaran), yakni:

Visi

Menuju Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang Profesional dan Inklusif

Misi

· Mengoptimalkan sosialisasi serta internalisasi konsepsi kelembagaan, nilai-nilai dan sejarah Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran

· Mewujudkan harmonisasi hubungan kelembagaan antar Badan Kelengkapan Organisasi KEMA UNPAD (BEM Unpad, BPM Unpad, UKM Unpad, BEM Fak, BPM Fak, UKM Fak dan HIMA Jurusan) dan dengan rektorat dalam bingkai persatuan menuju kemajuan Unpad

· Membangun kultur dan tradisi intelektual profetik/religius dalam aktifitas kemahasiswaan

· Mewujudkan profesionalisme pengelolaan organisasi dalam berbagai aspeknya

· Membangun kekuatan jaringan internal dan eksternal kampus (IKA Unpad, POMA Unpad dll)

· Memfasilitasi eksplorasi dan aktualisasi potensi diri mahasiswa Universitas Padjadjaran

· Melakukan advokasi terhadap permasalahan-permasalahan kemahasiswaan dan bangsa

Selain itu Presiden BEM KEMA UNPAD juga mendapatkan amanah untuk melaksanakan dan menjabarkan Ketetapan Kongres Nomor : 04/KongresIII/KemaUnpad/TAP/II/2005 tentang Garis-Garis Besar Haluan Kerja Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran.

Berdasar GBHK KEMA UNPAD, Tujuan kegiatan kemahasiswaan jangka pendek adalah:

a. Menumbuhkan minat dan partisipasi aktif mahasiswa di berbagai bidang dalam setiap kegiatan KEMA UNPAD

b. Mendukung penguatan pondasi KEMA UNPAD sebagai kerangka landasan kegiatan kemahasiswaan

c. Meningkatkan eksistensi KEMA UNPAD dan memperkuat persatuan dengan lembaga-lembaga yang ada dalam proses tersujudnya KEMA UNPAD sebagai lembaga yang independen, mandiri di bidang kemahasiswaan

d. Terbina dan terjaganya hubungan yang baik dan efektif dengan lembaga kemahasiswaan di tingkat Universitas

Adapun Sasaran Kegiatan kemahasiswaan Jangka Pendek adalah:

a. Religius

Kegiatan religius yang tercermin pada sasaran jangka pendek lainnya

b. Bidang Akademis

Meningkatkan kegiatan ilmiah yang mendukung akademik dengan memberdayakan dan mengoptimalkan riset dan penelitian

c. Hubungan Kelembagaan

Mempertahankan dan meningkatkan kordinasi yang baik dengan lembaga kemahasiswaan di lingkungan Universitas Padjadjaran dan meningkatkan peran aktif dan hubungan baik dengan lembaga lain di luar lingkungan universitas Padjadjaran

d. Finansial

§ Optimalisasi Sumber Dana KEMA UNPAD

§ Memantapkan manajemen keuangan KEMA UNPAD dan mencari sumber dana baru

e. Penalaran

Menciptakan iklim dan wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan pemikirannya secara multidisipliner

f. Informasi dan Penerbitan

Menguatkan dasar terwujudnya Pers Mahasiswa yang ideal, kokoh dan bertanggung jawab serta mengoptimalkan segala bentuk informasi civitas akademika

g. Penelitian dan Pengembangan Organisasi

Terciptanya sistem administrasi yang mantap dalam tubuh BEM KEMA UNPAD

h. Kesejahteraan

Terwujudnya peningkatan pelayanan terhadap anggota sehingga perannya lebih bisa dirasakan

i. Minat dan Bakat

Terwujudnya optimalisasi aktifitas mahasiswa di berbagai bidang berdasarkan potensi minat dan bakat yang berkembang di kalangan mahasiswa UNPAD

j. Pengabdian Masyarakat

Membangkitkan kepedulian sosial mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya

k. Pembinaan dan Kaderisasi

Mengadakan pembinaan dan meningkatkan kualitas kader

l. Hubungan Mahasiswa

Memfasilitasi mahasiswa dalam suatu kegiatan agar terbuna suatu hubungan kekeluargaan dan silaturahmi

m. Jaringan Alumni

Membangun dan memelihara jaringan dengan alumni

n. Sosial Politik Kemasyarakatan

Mensosialisasikan dan menyikapi segala macam fenomena sosial politik yang berkembang di masyarakat

Selain itu, BEM KEMA UNPAD sebelum menyusun program kerja telah menyebarkan JAMU (Jajak Aspirasi Mahasiswa Universitas Padjadjaran) kepada sekitar 4000 mahasiswa Universitas Padjadjaran sebagai bentuk Need Assessment terhadap mahasiswa Universitas Padjadjaran.

Visi, Misi, GBHK dan hasil JAMU diramu sebagai sebuah kesatuan yang dijabarkan dalam berbagai program kerja yang dirancang dan dilaksanakan selama satu periode BEM KEMA UNPAD.

Langkah Langkah Awal

Presiden BEM UNPAD dilantik dalam Kongres KEMA UNPAD pada tanggal 27 Februari 2005. Ketika dilantik, maka pengurus BEM KEMA UNPAD yang definitif baru satu orang, namun ternyata permasalahan sudah muncul di hadapan mata. Ketika kongres dilaksanakan, ada sekelompok mahasiswa yang mencatut nama BEM Unpad melakukan aksi mendukung pembangunan Punclut padahal kongres sedang berlangsung. Selain itu, Sehari setelah kongres, dinamika permasalahan bangsa semakin meningkat. Pemerintah menaikkan harga BBM pada tanggal 28 Februari 2005.

Permasalahan kenaikan BBM merupakan permasalahan yang krusial, maka sembari melakukan open recruitment pengurus BEM KEMA UNPAD, Saya juga terlibat aktif bersama-sama elemen BEM Se Bandung Raya dan ARB (Aliansi Rakyat Bersatu) melakukan aksi-aksi penolakan kenaikan BBM awal Maret 2005. Saya juga bersama BEM Se Bandung Raya melakukan aksi delegasi ke DPR RI bertemu Wakil Ketua DPR, komisi VII dan Komisi XI dalam rangka menekan mereka supaya melakukan semua langkah yang mungkin dilakukan untuk membatalkan kenaikan BBM. Hal tersebut memang menjadi pertanyaan bagi BPM sehingga BPM melayangkan Surat interpelasi atas aksi yang dilakukan BEM KEMA UNPAD.

Open Recruitment dilakukan dengan menyewa tim dari mahasiswa Fakultas Psikologi untuk melakukan RSP (Recruitment, Selection dan Placement) Kabinet. TIM OPEN RECRUITMENT mulai bekerja sebelum kongres dimulai dengan harapan kepengurusan segera terbentuk segera setelah kongres.

BEM KEMA UNPAD merupakan lembaga terbuka. Mahasiswa UNPAD sebagai anggota KEMA UNPAD berhak untuk berpartisipasi dan berkonstribusi di BEM UNPAD. Oleh karena itu, Open Recruitment dilakukan dengan prosedur yang terbuka tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan, fakultas dan sebagainya. Semua anggota KEMA UNPAD berhak mendaftar menjadi pengurus BEM UNPAD. Saya menyakini bahwa dengan pola ini akan banyak mahasiswa yang tertarik untuk masuk menjadi pengurus BEM. Dan hal ini terbukti dengan pendaftar yang mencapai hampir 500 orang. Secara kuantitas, pendaftar pengurus lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja hasil tes seleksi dari TIM OPEN RECRUITMEN merekomendasikan sekitar 158 nama untuk masuk Kabinet BEM KEMA UNPAD periode 2005-2006 beserta posisi yang dianggap cocok sesuai hasil tes dan interview yang dilakukan.

Selain Open Recruitmen pengurus. Presiden BEM KEMA UNPAD meminta beberapa orang mantan aktifis di Fakultas untuk menjadi Tim Ahli Kelembagaan yang menjadi Supporting System pengambilan kebijakan-kebijakan strategis BEM UNPAD dalam penyikapan atas berbagai permasalahan yang muncul di tataran kampus UNPAD, wilayah lokal dan regional (Bandung, Sumedang dan Jawa Barat) serta masalah-masalah nasional.

Rapat Kerja Kabinet dan Launching BEM KEMA UNPAD 2005-2006

Raker dilaksanakan awal Maret 2005 di Balatkop Lembang. Di sana disusun program kerja selama setahun berdasarkan Visi dan Misi Presiden BEM ketika kampanye, GBHK hasil kongres dan sesuai JAMU (Jajak Aspirasi Mahasiswa Unpad) yang kita sebar ke sekitar 4000 mahasiswa Unpad.

Hasil raker disosialisasikan dalam Launching BEM KEMA UNPAD di PSBJ. Acara tersebut baru pertama kali di adakan sepanjang sejarah BEM UNPAD, acaranya adalah sosialisasi Pengurus BEM UNPAD dan program kerja selama satu tahun kepada mahasiswa Unpad. Perwakilan lembaga kemahasiswaan dan mahasiswa lain yang hadir sangat antusias, apalagi acara juga disertai Bedah Novel Politik dan disediakan buku gratis untuk 100 pengunjung pertama.

Hari-Hari Penuh Karya

Setelah itu, Perjalanan waktu mengisahkan kabar tentang pengurus BEM Unpad yang berjibaku untuk melaksanakan berbagai program yang telah dirancang. Hampir tiap pekan ada kegiatan. Mereka mengorbankan waktu-waktu istirahatnya, tenaga dan finansial untuk kegiatan BEM KEMA UNPAD. Saya yakin tidaklah mereka semua melakukan itu, kecuali karena rasa cinta yang mengharu biru terhadap mahasiswa Unpad dan bangsa Indonesia ini. Namun, Sang waktu pun menceritakan tentang pengurus BEM yang memiliki commitment organizational yang berbeda-beda sehingga sampai suatu masa diambil keputusan untuk rasionalisasi pengurus BEM UNPAD.

Hari demi hari pun menjadi saksi aktifitas tiap Departemen. Departemen Penalaran mengadakan kegiatan Studium General, Bedah Film, J-SKI (Jelajah Semesta Karya Ilmiah), Penyuluhan Avian Influenza, PADUFAIR yang kegiatannya bermacam-macam seperti UGS (Unpad Goes to School), LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah), Lomba Debat, Seminar tentang Pornografi dan pornoaksi, dan lain sebagainya.

Departemen Kesejahteraan Mahasiswa mengadakan kegiatan JEF (Job Education Fair), advokasi masalah mahasiswa baru yang tidak mampu, advokasi masalah angkutan kampus, penyusunan data base alumni, Beasiswa, GACK (Gerakan Aku Cinta Kampus) dan sebagainya.

Departemen PSDMO (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa dan Organisasi) mengadakan kegiatan PAB (Penerimaan Anggota Baru), Kajian Rohani, Newslwetter internal, PPK (Pelatihan Paska Kampus), PEKAT (Pelatihan Kepemimpinan Alam Terbuka), BBTL (BEM Breaking The Limit), Assessment Organisasi, dan lain sebaginya.

Departemen Minat dan Bakat mengadakan Turnamen Futsal Mahasiswa Se-Bandung Raya, Konser Musik (digabungkan dengan GACK) dan sebagainya. Sayangnya karena satu dan lain hal, Rapat Kerja tengah tahun memutuskan agenda Olimpiade Mahasiswa dicancel.

Departemen Dalam Negeri mengadakan RFT (Road to Faculty), Road to UKM, FKSU (Forum Komunikasi Se Unpad), Advokasi permasalahan-permasalahan internal kampus, Launching BEM KEMA, Mentoring Sospol dan lain sebagainya.

Departeman Luar Negeri mengadakan Seminar Pemberantasan Korupsi di Jawa Barat, Seminar Anti Liberalisasi Pendidikan, Road to BEM, Kajian-Kajian Sospol, Aksi Advokasi dan sebagainya.

Departemen Media dan Informasi membuat buletin Padjadjaran Moeda dan Koran Interval, mengelola website KEMAUnpad, mengadakan kegiatan Road to Media, Seminar Sehari Bersama Pers, Pemasangan Pakom dan lain sebagainya.

Departemen Pengabdian Kepada Masyarakat mengadakan kegiatan SKU (Silaturahmi Keluarga Unpad), Oh Desaku (Program Desa Binaan di daerah Cililin yang kegiatannya bakti sosial, pelatihan-pelatihan, Lomba Cerdas Cermat dan sebagainya), Siaga Bencana (Pengiriman Relawan ke Nias/Aceh, pengiriman bantuan banjir dan Longsor di beberapa daerah dsb), Peduli Pendidikan Jatinangor, dan sebagainya.

Departemen Sekretaris BEM mengelola masalah-masalah administratif, menyelenggarakan Raker, RTA (Raker Tengah Tahun), REAT, menyambut kunjungan lembaga lain, dan sebagainya. Tidak lupa pula Departemen Keuangan mengelola masalah-masalah terkait finansial di BEM UNPAD.

Tim Ahli Kelembagaan juga mencari berbagai informasi dan data serta analisis terkait berbagai permasalahan yang disikapi oleh BEM KEMA UNPAD.

Itulah di antara program-program yang dilaksanakan di kepengurusan BEM UNPAD 2005-2006. (Rincian program kerja tercantum dalam Realisasi Program Kerja)

Evaluasi Kinerja BEM KEMA UNPAD 2005-2006

Evaluasi Kinerja BEM UNPAD tentunya dengan membandingkan janji kampanye terkait visi dan misi dan pencapaian sasaran di GBHK KEMA UNPAD. Berikut ini adalah evaluasi internal kita atas kinerja BEM KEMA UNPAD periode 2005-2006:

a. Realisasi Visi dan Misi

Visi BEM KEMA UNPAD 2005-2006 adalah ”Menuju Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran yang Profesional dan Inklusif”. Visi ini diusahakan dicapai dengan melaksanakan misi berikut ini:

o Mengoptimalkan sosialisasi serta internalisasi konsepsi kelembagaan, nilai-nilai dan sejarah Keluarga Mahasiswa Universitas Padjadjaran.

Misi ini diusahakan dicapai dengan:

§ Launching BEM

§ Pencantuman AD ART pada buku PEKA (Pengenalan Kampus) 2005

§ Mempertegas konsepsi KEMA dalam berbagai kegiatan yang diadakan BEM dan dalam pertemuan-pertemuan dengan badan kelengkapan KEMA UNPAD dan mahasiswa UNPAD secara umum

§ Pakom

§ dll

o Mewujudkan harmonisasi hubungan kelembagaan antar Badan Kelengkapan Organisasi KEMA UNPAD (BEM Unpad, BPM Unpad, UKM Unpad, BEM Fak, BPM Fak, UKM Fak dan HIMA Jurusan) dan dengan rektorat dalam bingkai persatuan menuju kemajuan Unpad

Misi ini diusahakan dicapai dengan:

§ Road to Faculty

§ Road to UKM

§ Forum Komunikasi se-Unpad yang kemudian menghasilkan Patuma

§ Merjalin hubungan yang baik dengan Ika Unpad, sehingga pendanaan BEM sering didukung oleh Ika Unpad ( Sponsorship)

§ Road to BEM kampus lain

§ Road to Media

§ Pengiriman delegasi kegiatan kampus lain

§ Mentoring politik dengan alumni

§ Menjalin hubungan yang baik dengan pers dan media elektronik

o Sering dimuat press release BEM KEMA di berbgai media cetak seperti contoh menyangkut masaklah BHPT

o Bekerja sama dengan media elektronik televisi seperti Metro TV (Seminar Sehari Bersama Pers), SCTV ( publikasi JEF, JSKI dan Padjadjaran Education Fair), Bandung TV ( publikasi Padufair)

o Bekerja sama dengan media elektronik radio ( publikasi kegiatan BEM dan pengambilan tiket box), wawancara presiden BEM KEMA ( LP radio).

§ Menjalin hubungan baik dengan LSM Walhi, Creadible, Dewan Pemerhati Lingkungan Tatar Sunda, BIGGS, Serikat Pekerja PT DI, Serikat Pekerja Nasional.

§ Menjalin hubungan baik dengan pihak kepolisian.

§ Dan lain-lain

o Membangun kultur dan tradisi intelektual profetik/religius dalam aktifitas kemahasiswaan

Misi ini diusahakan dicapai dengan:

§ Kajian-kajian

§ Diskusi terbuka

§ Studium General

§ Seminar-seminar

§ Lokakarya CLD RUU BHP

§ Mengadakan ta’lim pengurus

§ Tilawah sebelum rapat

§ Baksos ramadhan

§ Silaturahmi Keluarga Unpad

§ Halal Bihalal dan Pengiriman Kartu Lebaran

§ Dan lain-lain

o Mewujudkan profesionalisme pengelolaan organisasi dalam berbagai aspeknya

Misi ini diusahakan dicapai dengan:

§ Pembuatan Tata Tertib BEM ( Administrasi, staffing, kebijakan keuangan, standard baku piket, dll)

§ Adanya jarkom

§ System open rekruitmen

§ Mengoptimalkan rapat sebagai fungsi controlling organisasi( raker awal, rapim, rakor bid, rapimsus, rapat departemen, rapat biro, rapat tengah tahun, rapat evaluasi akhir tahun)

§ Dan lain-lain

o Membangun kekuatan jaringan internal dan eksternal kampus (IKA Unpad, POMA Unpad dll)

Misi diusahakan dicapai dengan:

· Merjalin hubungan yang baik dengan Ika Unpad, sehingga pendanaan BEM sering didukung oleh Ika Unpad ( Sponsorship)

· Membangun komunikasi dengan POMA UNPAD

· Road to BEM kampus lain

· Road to Media

· Pengiriman delegasi kegiatan kampus lain

· Mentoring politik dengan alumni

· Menjalin hubungan yang baik dengan pers dan media elektronik

o Sering dimuat press release BEM KEMA di berbagai media cetak seperti contoh menyangkut masalah BHPT

o Bekerja sama dengan media elektronik televisi seperti Metro TV (Seminar Sehari Bersama Pers), SCTV ( publikasi JEF, JSKI dan Padjadjaran Education Fair), Bandung TV ( publikasi Padufair)

o Bekerja sama dengan media elektronik radio ( publikasi kegiatan BEM dan pengambilan tiket box), wawancara presiden BEM KEMA ( LP radio).

· Menjalin hubungan baik dengan LSM Walhi, Creadible, Dewan Pemerhati Lingkungan Tatar Sunda, BIGGS, Serikat Pekerja PT DI, Serikat Pekerja Nasional.

· Menjalin hubungan baik dengan pihak kepolisian.

· Dan lain-lain

o Memfasilitasi eksplorasi dan aktualisasi potensi diri mahasiswa Universitas Padjadjaran

Pada dasarnya semua kegiatan merupakan sarana eksplorasi dan aktualisasi diri mahasiswa Universitas Padjadjaran. Termasuk di dalamnya adalah mahasiswa yang menjadi pengurus BEM KEMA UNPAD, mahasiswa UNPAD lainnya yang mendaftar menjadi panitia dalam berbagai open recruitmen kepanitiaan serta mahasiswa yang menjadi partisipan dan peserta berbagai kegiatan yang dilaksanakan BEM KEMA UNPAD

o Melakukan advokasi terhadap permasalahan-permasalahan kemahasiswaan dan bangsa

Misi diusahakan dicapai dengan:

§ Advokasi beasiswa 80 orang mahasiswa baru ( pasa saat Penerimaan Mahasiswa Baru) yang kurang mampu

§ Advokasi sekitar 20 mahasiswa angkatan 2004 ke atas yang memiliki kesulitan finansial untuk membayar SPP

§ Pemberian Beasiswa pada saat Gearakan aku Cinta Kampus

§ Advoksi angkot kampus gratis.

§ Aksi penyikapan masalah social dan poltik ( BBM, TDL, Desa Cilayung, TPS Bojong, Kapolri, Korupsi, Serikat Pekerja PT DI, Serikat Pekerja Nasional)

§ Audiensi dengan Presiden SBY, DPR RI, KPK, PPATK, Kapolri, Gubernur, DPRD Jabar, Kejati, Bupati Sumedang, DPRD Sumedang, dll

§ Dan lain-lain

b. Realisasi GBHK

Berdasar GBHK KEMA UNPAD, Tujuan kegiatan kemahasiswaan jangka pendek adalah:

a. Menumbuhkan minat dan partisipasi aktif mahasiswa di berbagai bidang dalam setiap kegiatan KEMA UNPAD

b. Mendukung penguatan pondasi KEMA UNPAD sebagai kerangka landasan kegiatan kemahasiswaan

c. Meningkatkan eksistensi KEMA UNPAD dan memperkuat persatuan dengan lembaga-lembaga yang ada dalam proses tersujudnya KEMA UNPAD sebagai lembaga yang independen, mandiri di bidang kemahasiswaan

d. Terbina dan terjaganya hubungan yang baik dan efektif dengan lembaga kemahasiswaan di tingkat Universitas

Adapun Sasaran Kegiatan kemahasiswaan Jangka Pendek adalah:

o Religius

Kegiatan religius yang tercermin pada sasaran jangka pendek lainnya direalisasikan dengan mencoba menjadikan nuansa religius dalam berbagai kegiatan BEM KEMA UNPAD. Ada pula yang secara spesifik berbentuk kegiatan religius, seperti:

§ Mengadakan ta’lim pengurus

§ Tilawah sebelum rapat

§ Baksos ramadhan

§ Silaturahmi Keluarga Unpad

§ Halal Bihalal dan Pengiriman Kartu Lebaran

§ Dan lain-lain

o Bidang Akademis

Meningkatkan kegiatan ilmiah yang mendukung akademik dengan memberdayakan dan mengoptimalkan riset dan penelitian dibuktikan dengan dibentuknya khusus Departemen Penalaran serta berbagai kegiatan yang mendukung akademik, seperti:

§ Stadium Generale

§ Bedah Buku

§ Bedah Film

§ Buletin Kajian

§ Jelajah Semesta Karya Tulis Ilmiah ( PKTI

§ Padjadjaran Education Fair ( Lomba debat, LKTI, Seminar Menggagas Solusi Fenomena Pornoaksi, Unpad Goes to School Jabar- Banten)

§ Seminar Sehari Bersama Pers

§ Kajian Liberalisasi Pendidikan

§ Lomba Kreativitas Mahasiswa GACK

§ Cafe Politik

§ Seminar Korupsi

§ Seminar Nasional Pemuda Indonesia

§ Dan lain-lain

o Hubungan Kelembagaan

Mempertahankan dan meningkatkan kordinasi yang baik dengan lembaga kemahasiswaan di lingkungan Universitas Padjadjaran dan meningkatkan peran aktif dan hubungan baik dengan lembaga lain di luar lingkungan universitas Padjadjaran.

§ Road to Faculty

§ Road to UKM

§ Forum Komunikasi se-Unpad

§ Road to BEM kampus lain

§ Road to Media

§ Pengiriman delegasi kegiatan kampus lain

§ Mentoring politik dengan alumni

· Menjalin hubungan yang baik dengan pers dan media elektronik

o Sering dimuat press release BEM KEMA di berbagai media cetak seperti contoh menyangkut masalah BHPT

o Bekerja sama dengan media elektronik televisi seperti Metro TV (Seminar Sehari Bersama Pers), SCTV ( publikasi JEF, JSKI dan Padjadjaran Education Fair), Bandung TV ( publikasi Padufair)

o Bekerja sama dengan media elektronik radio ( publikasi kegiatan BEM dan pengambilan tiket box), wawancara presiden BEM KEMA ( LP radio).

· Menjalin hubungan baik dengan LSM Walhi, Creadible, Dewan Pemerhati Lingkungan Tatar Sunda, BIGGS, Serikat Pekerja PT DI, Serikat Pekerja Nasional.

· Menjalin hubungan baik dengan pihak kepolisian.

§ Dan lain-lain

o Finansial

Optimalisasi Sumber Dana KEMA UNPAD dan Memantapkan manajemen keuangan KEMA UNPAD dan mencari sumber dana baru. Hal ini dilakukan dengan optimalisasi dana kemahasiswaan yang masih dikelola pihak rektorat dan mengoptimalkan berbagai jaringan yang terbentuk untuk sponsorship dan atau donatur kegiatan-kegiatan BEM

o Penalaran

Menciptakan iklim dan wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan pemikirannya secara multidisipliner. Hal ini dilakukan dengan mengurangi aksi-aksi jalanan dan memperbanyak aksi-aksi intelektual seperti lokakarya, audiensi, dialog dan diskusi terbuka dengan berbagai pihak atas berbagai permasalahan yang muncul. Selain itu berbagai kegiatan yang tercantum dalam sasaran akademik pun merupakan wujud pencapaian sasaran ini

o Informasi dan Penerbitan

Menguatkan dasar terwujudnya Pers Mahasiswa yang ideal, kokoh dan bertanggung jawab serta mengoptimalkan segala bentuk informasi civitas akademika

§ Penerbitan interval dan Padjadjaran Moeda

§ Seminar Sehari Bersama Pers

§ Papan Komunikasi

§ Website Kema Unpad

o Penelitian dan Pengembangan Organisasi

Terciptanya sistem administrasi yang mantap dalam tubuh BEM KEMA UNPAD

§ Membuat Tata Tertib BEM ( Administrasi, staffing, kebijakan keuangan)

§ Adanya alur jaringan komunikasi

§ Rapat sebagai fungsi controlling organisasi( raker awal, rapim /BEM Undercover, rakor bid, rapimsus, rapat departemen, rapat biro, rapat tengah tahun/ AteKa, rapat evaluasi akhir tahun/ REAT)

§ Controlling D’ Mailbox

§ Jaga Rumah Qta

§ Cek N Ricek

§ Rental

§ Pesta Bak

§ Sepenggal Catatan Kebanggan

§ Roda Kehidupan

§ Goresan sejarah

§ Increadible family

§ Dan lain-lain

o Kesejahteraan

Terwujudnya peningkatan pelayanan terhadap anggota sehingga perannya lebih bisa dirasakan. Hal ini dilakukan dengan melakukan advokasi-advokasi terhadap mahasiswa yang kurang mampu dan advokasi masalah fasilitas

§ Bertambahnya jumlah penrima Beasiswa, dari 20 orang menjadi 80 orang.

§ Advokasi angkot gratis

§ KISS Unpad

§ JEF ( Job Education Fair)

§ Dan lain-lain

o Minat dan Bakat

Terwujudnya optimalisasi aktifitas mahasiswa di berbagai bidang berdasarkan potensi minat dan bakat yang berkembang di kalangan mahasiswa UNPAD. Hal ini terealisasi dalam berbagai program kegiatan yang dilaksanakan BEM UNPAD, di antaranya:

§ Padufair ( Pekan Kreativitas Mahasiswa)

§ Futsal

§ Happening art ( GACK)

§ Dan lain-lain

o Pengabdian Masyarakat

Membangkitkan kepedulian sosial mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya.

§ Oh Desaku ( Desa binaan Cililin)

§ Gerakan Aku Cinta Kampus ( GACK)

§ Penyuluhan Flu Burung

§ Dan lain-lain

o Pembinaan dan Kaderisasi

Mengadakan pembinaan dan meningkatkan kualitas kader

§ PEKAT ( Pelatihan Kepemimpinan Alam Terbuka )

§ Penerimaan Anggota Baru

§ Forum Fakultas dan Forum UKM untuk mendiskusikan masalah kaderisasi KEMA

o Hubungan Mahasiswa

Memfasilitasi mahasiswa dalam suatu kegiatan agar terbuna suatu hubungan kekeluargaan dan silaturahmi

§ Road to Faculty

§ KISS Unpad

§ Open Recruitment dalam kepaniiaan tertentu

§ Silaturahmi Keluarga Unpad

§ Tender PKTI ( JSKI)

§ Dan lain-lain

o Jaringan Alumni

Membangun dan memelihara jaringan dengan alumni. Hal ini terbukti dengan komunikasi yang intens dengan IKA UNPAD dan alumni-alumni di DPR, PPATK, KPK, Sekda Bandung dan sebagainya. Selain itu jaringan alumni terbangun dengan:

§ Tersusunnya data base alumni

§ Mentoring politik bersama alumni

§ Menghadiri kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh pihak IKA Unpad

§ Dan lain-lain

o Sosial Politik Kemasyarakatan

Mensosialisasikan dan menyikapi segala macam fenomena sosial politik yang berkembang di masyarakat

c. Realisasi Program Kerja tiap Departemen

BEM UNPAD seolah “The Never Sleep Organization”. Berbagai kegiatan senantiasa digelar sebagai pelaksanaan program kerja yang telah disusun dalam rapat kerja kabinet BEM KEMA UNPAD. Alhamdulillah, berkat rahmat-Nya, kerja keras pengurus dan dukungan semua pihak, akhirnya sebagian besar program bisa terlaksana. Ada yang digabung, ada yang dimodifikasi, dan ada juga yang dengan sangat berat hari kami batalkan setelah kami berusaha melaksanakannya.

Sebagai gambaran, tabel berikut ini dapat memberikan gambaran program kerja yang dilaksanakan BEM KEMA UNPAD selama satu tahun:

#Maaf tidak bisa ditampilkan di sini, kebanyakan dan juga Saya belum bisa upload tabel, gagal mulu:)#

Advokasi : Ruh Aktifitas BEM KEMA UNPAD 2005-2006

Ruh dari kegiatan-kegiatan di BEM Unpad 2005-2006 adalah advokasi. Pergerakan mahasiswa yang dibangun pun dengan ruh advokasi, maka setahun kepengurusan BEM UNPAD dipenuhi dengan aura perjuangan untuk perbaikan di dalam kampus maupun di negeri ini.

Advokasi yang dilakukan di dalam kampus di antaranya:

§ Advokasi mahasiswa yang tidak mampu.

BEM Unpad melakukan publikasi di media, penjaringan dan penyeleksian untuk memastikan mahasiswa baru 2005 yang tidak mampu. Alhamdulillah sekitar 80 orang maba 2005 yang tidak mampu berhasil diadvokasi sehingga mereka bisa menikmati pendidikan di Universitas Padjadjaran. Jumlah maba teradvokasi empat kali lipat dari maba teradvokasi tahun sebelumnya yang sekitar 20 orang. Selain maba, sekitar 20 orang mahasiswa angkatan 2004 ke atas berhasil diadvokasi sehingga mereka tetap bisa kuliah di Universitas Padjadjaran. Jadi ada sekitar 100 mahasiswa yang membutuhkan bantuan finansial di Unpad berhasil di advokasi.

§ Angkutan Kampus

Semula Rektorat menyediakan angkutan kampus di Jatinangor dan mahasiswa harus bayar. Setelah negosiasi dan loby, alhamdulillah keluar SK Rektor No: 73/J06/Kep/KP/2006 tertanggal 9 Januari 2006 tentang Penyediaan Fasilitas Kendaraan Dinas Operasional untuk Angkutan di dalam Kampus Jatinangor Unpad. Dalam point (6) tercantum bahwa “Segala biaya yang diperlukan dibebankan kepada anggaran Universitas Padjadjaran”.

Namun dalam kenyataan di lapangan, dari empat angkutan kampus Unpad yang ada hanya dua yang kemudian gratis, yaitu yang lewat jalur gerbang Unpad baru. Dua unit lainnya yang melalui gerbang Unpad lama masih tetap bayar. Menurut informasi, dua unit angkutan yang bayar itu adalah milik POMA UNPAD. BEM UNPAD mengusahakan supaya angkutan POMA UNPAD juga gratis dengan cara menawarkan solusi kepada POMA UNPAD supaya tidak terbebani dengan biaya operasional dengan cara menghibahkan mobil tersebut kepada pihak Universitas Padjadjaran sehingga biaya operasional ditanggung anggaran UNPAD sesuai SK Rektor di atas.

§ Beasiswa

BEM KEMA UNPAD juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa yang membutuhkan. Dana berasal dari saldo kegiatan BEM UNPAD. Ada sekitar 6 orang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari BEM UNPAD. Kita juga terus menagih janji PT Danareksa yang berjanji memberi beasiswa (bahkan living cost) untuk mahasiswa Aceh korban Tsunami. Kita sudah mengirim surat dan beberapa kali mengirim orang ke PT Danareksa, namun seiring pergantian Direksi, sepertinya Direktur Utama yang baru kurang peduli dengan masalah Aceh dan masalah pendidikan di Indonesia. Kita sangat kecewa dengan perusahaan yang berorientasi profit an sich dan melupakan tanggung jawab sosialnya.

§ BHPT UNPAD

Sejak awal BEM UNPAD melakukan kajian internal dan juga bersama elemen-elemen lain tentang RUU BHP. BEM UNPAD bekerja sama dengan BEM FIK menyelenggarakan kajian bersama tentang BHPT UNPAD. Selain itu BEM UNPAD mensosialisasikan hasil Lokdiknas di UNPAD dalam bentuk aksi bersama BEM Se Indonesia di Gedung Sate.

Ketika pada tanggal 4 Januari 2006 harian Pikiran Rakyat memuat berita bahwa Universitas Padjadjaran dipastikan menjadi PT BHMN bulan Februari 2006, BEM UNPAD bersama BEM Fakultas melakukan penyikapan. Setelah melalui audiensi dan sebagainya, UNPAD tidak menjadi PT BHMN bulan Februari 2006 karena UU BHP juga belum ada serta ada kesepakatan antara Komisi X DPR RI dan Mendiknas bahwa sebelum UU tersebut disyahkan, tidak ada perguruan tinggi yang berubah status jadi BHPT/PT BHPMN. BEM UNPAD juga bersama dengan BEM Fakultas menyusun CLD (Counter Legal Drafting) RUU BHP sebagai RUU tandingan versi Mahasiswa Unpad.

§ PATUMA

Pertemuan BEM UNPAD dengan BEM Fakultas menyepakati PATUMA (Empat Tuntutan Mahasiswa) yaitu:

o Tolak Komersialisasi Pendidikan di Universitas Padjadjaran

o Laksanakan prinsip “dari, oleh dan untuk mahasiswa” dalam pengelolaan lembaga kemahasiswaan

o Optimalkan pelayanan terhadap mahasiswa (fasilitas dll)

o Libatkan mahasiswa dalam pengambilan kebijakan di Universitas Padjadjaran

BEM KEMA UNPAD menyampaikan PATUMA ke rektorat dan dalam perkembangannya PATUMA menjadi Panca Tuntutan Mahasiswa, dengan tambahan satu point, yaitu:

o Wujudkan profesionalisme dalam pengelolaan Universitas Padjadjaran

Gerakan PATUMA ini memang belum tuntas, namun dampaknya mulai terasa. Beberapa fasilitas mulai dibenahi, Mahasiswa mulai dilibatkan meski masih dalam area yang terbatas, dan sebagainya. PATUMA ini diharapkan tetap menjadi ruh perjuangan BEM KEMA UNPAD yang akan datang dalam tataran internal kampus.

§ Dan lain-lain

Advokasi masalah kemasyarakatan dan bangsa di antaranya:

§ Penyikapan terhadap Kepala Desa Cilayung yang diduga korupsi

Masyarakat Cilayung meminta dukungan BEM UNPAD terkait dengan kepala desa yang diduga korupsi. BEM UNPAD pun mengirimkan kadernya untuk melakukan investigasi dan melakukan pendampingan kepada masyarakat. Hanya saja masyarakat lebih memilih penyelesaian politik daripada penyelesaian hukum. BEM UNPAD pun melakukan advokasi dengan melakukan penyikapan melalui DPRD Kabupaten Sumedang dan Audiensi dengan Bupati Sumedang. Informasi terakhir, kepala desa bersangkutan mengembalikan sekitar 20 juta dari dana yang diduga dikorupsi olehnya.

§ Penyikapan masalah JTS (Jatinangor Town Square) dan Padjadjaran Plaza

BEM KEMA UNPAD menyikap pendirian JTS dan PP yang ternyata belum memiliki AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan menuntut mereka untuk tidak menyelenggarakan aktifitas maksiat yang bertentangan dengan ruh Jatinangor sebagai Daerah Pendidikan. BEM UNPAD terlibat aktif dalam audiensi dengan DPRD Kab Sumedang berkaitan dengan masalah ini.

§ Jawa Barat Bebas Judi 2005

BEM Unpad bersama BEM Se Bandung Raya, Perguruan Silat, LSM, Ormas, OKP dan Tokoh Agama mengadakan Lokakarya ’Jawa Barat Bebas Judi’ pada tanggal 26 Mei 2005 di Balai kota Bandung dan Deklarasi ’Jawa Barat Bebas Judi 2005’ pada tanggal 29 Mei 2006 di Gasibu.

BEM UNPAD juga menjadi Ketua Delegasi dalam audiensi dengan Gubernur Jawa Barat dan menuntut Gubernur untuk menandatangani Deklarasi Jawa Barat Bebas Judi. Selain Gubernur, Kajati Jabar dan Ketua DPRD Jabar juga menandatangani deklarasi tersebut. Anehnya, Kapolda pada saat itu, Irjen Edi Darnadi, tidak bersedia menandatangani deklarasi. Maka BEM Unpad bersama BEM Se Bandung Raya melakukan dialog dengan Komjen Sutanto sebelum dilantik menjadi Kapolri dan menuntut beliau untuk komitmen dengan pemberantasan judi. Hal itu terbukti, di awal kepemimpinannya Jenderal Sutanto melakukan gerakan pembersihan judi di Indonesia.

§ Pendidikan

BEM KEMA UNPAD bersama BEM Se Bandung Raya melakukan aksi-aksi terkait dengan masalah pendidikan terkait dengan penyikapan masalah RUU BHP, Realisasi 20% APBN dan APBD untuk pendidikan, dan menjadikan pendidikan sebagai leading sector dalam pendidikan di Indonesia. Dalam menyikapi RUU BHP versi Juni 2005, BEM KEMA UNPAD memimpin aksi BEM Se-Indonesia yang dihadiri Ketua-ketua BEMnya di Gedung Sate untuk menolak RUU BHP versi Juni 2005. BEM UNPAD pun telah merumuskan CLD (Counter Legal Drafting) bersama BEM Fakultas. Terkait dengan realisasi 20% APBN dan APBD untuk pendidikan, alhamdulillah Mahkamah Konstitusi memenangkan Judicial Review yang dilakukan PGRI. Hal itu tak lepas dari dukungan semua pihak atas terwujudnya hal itu, dan BEM UNPAD di antaranya.

§ Korupsi

Korupsi merupakan extraordinary crime sehingga harus dilakukan extraordinary action untuk memberantasnya. BEM UNPAD mengadakan Seminar anti korupsi, audiensi dan aksi delegasi, aksi-aksi pemberantasan korupsi dan lain-lain. BEM UNPAD menyikapi kasus-kasus korupsi tingkat nasional dan juga regional Jawa Barat seperti kavling gate, jalak harupat gate dsb.

BEM UNPAD bekerja sama dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), Kapolri dan sebagainya untuk pemberantasan korupsi.

Ketika dialog dengan Komjen Sutanto, BEM UNPAD menuntut reformasi kepolisian dan pemberantasan korupsi di tubuh POLRI. Berita terakhir mengabarkan pengusutan korupsi yang sampai melibatkan jenderal bintang tiga. Ini termasuk prestasi monumental karena baru pertama kali dalam sejarah, ada jenderal bintang tiga diusut serius masalah korupsi

§ Perburuhan

BEM KEMA UNPAD beberapa kali aksi bersama SP FKK PTDI, SPN (Serikat Pekerja Nasional) dan sebagainya. BEM KEMA UNPAD juga melakukan pendampingan sebagai bentuk dukungan dalam aksi-aksi SP FKK PTDI, termasuk mempertanyakan masalah mereka dalam dialog dengan SBY di Bandung.

BEM UNPAD juga mendukung aksi konvoy SP FK PTDI ke Jakarta. Alhamdulillah berita terakhir perjuangan mereka berhasil dan uang pesangon mereka dibayar 40 milyar, sisanya disepakati dalam berbagai bentuk seperti penyisihan laba PTDI, bantuan unit usaha untuk mantan karyawan PTDI dan sebagainya

§ TPST Bojong

BEM KEMA UNPAD mendukung perjuangan warga Bojong Kabupaten Bogor yang menolak kehadiran TPST di wilayahnya karena tempat yang sangat dekat dengan pemukiman, berbagai kebohongan yang menyertai proses administratif pendirian TPST, kedekatan dengan sungai yang jadi sumber air warga ketika kemarau, tindak kekerasan dan anarki yang dilakukan aparat terhadap warga dan lain sebagainya. Semua itu menyatukan tekad untuk menolak keberadaan TPST Bojong. Alhamdulillah sampai sekarang TPST Bojong tidak dioperasikan.

§ Pencegatan SBY dan Dialog dengan RI-1

Pada tanggal 12 Juli 2005, BEM KEMA UNPAD bersama BEM Se Bandung Raya berhasil mencegat SBY dalam perayaan Hari Koperasi di Gasibu, depan Gedung Sate Jawa Barat. Mahasiswa berhasil menembus ring 1 pengamanan Presiden dan Presiden BEM UNPAD menyerahkan Surat Terbuka dari Mahasiswa yang diserahkan oleh Presiden BEM KEMA UNPAD.

Pada tanggal 3 Januari 2006, Presiden BEM UNPAD menjadi Ketua Delegasi dialog mahasiswa Bandung dengan Presiden Republik Indonesia yang bertempat di RM Sari Sunda, Jl Sukarno Hatta, Bandung. Mahasiswa berdialog dengan Presiden terkait dengan berbagai permasalahan bangsa seperti korupsi, pendidikan, perburuhan, BBM, revitalisasi intelijen, kasus formalin dsb. Diskusi sempat memanas karena ada mahasiswa yang mengkritik dengan pedas, namun dialog bisa berjalan lancar. Beberapa point aspirasi yang disampaikan mahasiswa direalisasikan SBY, namun sebagian besar belum terlaksana.

Dialog tersebut memiliki makna khusus dalam sejarah karena terakhir kali ketua-ketua lembaga mahasiswa berdialog dengan Presiden RI sekitar tahun 1972 ketika Ketua-Ketua Dewan Mahasiswa bertemu Presiden Soeharto, pertemuan itu berakhir dengan panas dan Soeharto marah kepada mahasiswa yang kemudian rezim orde baru memberlakukan NKK BKK untuk membungkam suara kritis mahasiswa.

§ BBM dan TDL

BEM KEMA UNPAD juga menolak kenaikan BBM dan TDL. BEM KEMA UNPAD bersama yang lain melakukan aksi-aksi menentang kenaikan BBM di Bandung, bahkan beberapa kali kita juga melakukan aksi di depan istana negara bersama ribuan mahasiswa dari BEM Se Indonesia. Dalam aksi G30S/TK-BBM (Gerakan 30 September Tolak Kenaikan BBM), bahkan kita melakukan aksi sampai malam hari di sekitar istana negara menjelang pengumuman kenaikan BBM yang luar biasa, bahkan ada yang sampai 180%.

BEM KEMA UNPAD juga melakukan aksi penolakan kenaikan TDL. Dalam aksi tanggal 9 Februari 2006, kita menyuarakan penolakan kenaikan TDL pada saat kedatangan SBY ke Bandung. Aksi damai mahasiswa, buruh, pers dan LSM tersebut memang dibubarkan oleh OKP dan ORMAS yang anarkis. Dua orang aktifis BEM UNPAD diamankan polisi yaitu Suratno (Menlu BEM KEMA UNPAD) dan Johan Khan (Wapres Bidang Polkum BEM UNPAD). Alhamdulillah mereka bisa dikeluarkan pada hari itu juga, dan bahkan aspirasi mahasiswa dan elemen-elemen lainnya akhirnya didengarkan oleh SBY: TDL pun tidak jadi naik akhir Maret 2006.

§ Reformasi Kejaksaan

Dari hasil audiensi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat kita menyimpulkan perlu segera dibentuk dan dilantiknya Komisi Kejaksaan sebagaimana bidang kehakiman memiliki Komisi Yudisial. Sebenarnya komisi kejaksaan sudah terbentuk, hanya saja entah mengapa berbulan-bulan tidak dilantik oleh SBY. BEM UNPAD dan BEM Se Bandung Raya mengajukan tuntutan kepada SBY untuk segera melantik Komisi Kejaksaan sebagai bagian dari reformasi kejaksaan di Indonesia. Alhamdulillah akhirnya Komisi Kejaksaan dilantik oleh SBY pada bulan Maret 2006.

Advokasi yang dilakukan BEM UNPAD dilakukan secara seimbang dan proporsional antara dalam dan luar kampus. Aksi-aksi jalanan BEM UNPAD tahun ini berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, hanya saja BEM UNPAD sekarang berusaha melakukan metode pergerakan yang lebih intelektual melalui seminar, kajian, diskusi dan aksi-aksi delegasi serta audiensi ke komisi DPR (seperti komisi VII, komisi X, kimisi XI), pimpinan DPR, DPD (Dewan Perwakilan Daerah), Presiden RI, Jubir Kepresidenan, Menteri-menteri, Ketua MPR, Gubernur Jawa Barat, DPRD Jawa Barat, Kajati Jawa Barat, Bupati Sumedang, DPRD Sumedang, Sekda Kota Bandung, Rektor, Tim BHPT Unpad dan sebagainya.

Memang, fakta berbicara bahwa apa yang terjadi di BEM UNPAD selama satu tahun tidak semuanya sesuai ekspektasi. Keinginan dan harapan kita jauh lebih besar dibandingkan kemampuan kita yang terbatas. Namun, sekecil apapun kontribusi yang kita lakukan, maka ia menjadi bagian dari perbaikan Universitas Padjadjaran dan bangsa yang kita cintai.

Kondisi Kabinet BEM KEMA UNPAD 2005-2006

Kabinet BEM KEMA UNPAD hasil Open Recruitmen di awal kepengurusan ditetapkan dalam SK Presiden BEM No. 01/A-c/Presiden/BEM-KMUP/III/2005, yaitu:

KABINET PROGRESIF

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

KELUAGRA MAHASISWA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERIODE 2005-2006

Presiden : Indra Kusumah (Psikologi 2000)

WaPres I : Yudha Galtieri (FAPET/2001)

WaPres II : Johan Khan (Hukum/2001)

Departemen Keuangan

Menteri : Ratih Eka (FE/Manajemen/2001)

Biro Pengelola Keuangan

Eka Oktianias (Akuntansi/2004)

Fitrotul Hidayah (Sastra Arab/2002)

Resti Juliane (Kimia/2003)

Biro Pendanaan Lembaga

Hakimul Yusuf (Kimia/2004)

Sutji Decilya (Fikom/2004)

Sarah Al-Lathiefah (Farmasi/2004)

Mahaputra (Pertanian/2004)

Eva Christina (Hukum/2003)

Elia Azizah (Pertanian/2004)

Lucky T.W (manajemen/2002)

Departemen Kestari

Menteri : Annette d’Arqom (FK/2001)

Biro Kesekretariatan

Oktaviani (Fikom/2002)

Riza Andriani (AN/2002)

Ati Santi sulastri (AN/2004)

Biro Rumah Tangga

Kris Khatarina (AN/2004)

Retno Budiarti (FK/2004)

Rizki Yudita (AN/2004)

Biro Program Kerja

Syarifah (Fapet/2003)

Nani Nurhasanah (Jepang/2004)

Intan S (Hukum/2003)

Departemen PSDMO

Menteri : Simbar fatimah (Biologi 2001)

Staf :

Nur Annisa Rahmah (Farmasi/2002)

Rouf Fahmi (AN/2002)

Mimy Oktaviani (Psiko/2003)

Ahmad Napa S.A (Fapet/2003)

Nina Mariana (Faperta/2003)

Nurmala (Fapet/2003)

Ulfina Yusman (AN/2003)

Andhini H (FIKOM/2003)

Fajar Hajat ismail (Faperta/2003)

Indri Oktavianai (FK/2004)

Maulana Fajar (Matematika/2002)

Departemen Kesejahteraan Mahasiswa

Menteri : M. Wahyudi

Staf :

Alan Rahman Hakim (HI/2002)

Didit abrian (AN/2002)

Nena Melia Westi (HI/2002)

Mustika Wati (IP/2002)

Harmunis M.S (IP/2003)

Resti Oktaviani (IP/2003)

Nisrina Hilda (Faperta/2002)

Silvi Pratiwi (Faperta/2003)

Eva Marliana (Faperta/2003)

Bobby M.Arief (Fapet/2003)

Sari Jacoeb (Hukum/2003)

Intan Nurcahaya (Faperta/2003)

Iman rohiman (IP/2003)

Iis Deny (Faperta/2003)

Halim sani (AN/2004)

Zulfiandri (IP/2004)

Yoshi Futaki (AN/2004)

Ahmad Ridani (Psiko/2004)

Pratiwi Indri H (Faperta/2004)

Katrine W.A.P (AN/2004)

Putie Angela S (Fikom/2004)

Andhi Ihsan S (Fapet/2004)

Departeman Pengabdian Kepada Masyarakat

Menteri : Komarudin (Matematika/2002)

Gita Resmisari (Biologi/2002)

Umar faruq (Ekonomi/2002)

Nurhasni (Fikom/2002)

Lukmanul Hakim (Fapet/2002)

Santi Lestari (Fikom/2003)

Adimiharja K (PSIK/2003)

Maya Ismayanti (Kimia/2003)

Sri Hanifah (Inggris/2003)

Mika Agustian (Fapet/2003)

Akhmad Fitriadi (Sejarah/2004)

Rista M.S (Hukum/2003)

Reny Adiastiani (AN/2004)

Yudi Gunawan (IP/2004)

Wihel Maria Dewi (ANI/2004)

Departemen Dalam Negeri

Menteri : Enrico Febrianto (Matematika/2001)

Staf :

Shanty Kartika Dewi (IP/2001)

Maya Lesmana (PSIK/2001)

Azwar anas (IP/2003)

Bobby Badranegara (Fisika/2002)

Mey Amalia (FKG/2003)

Gugun Gunawan (Rusia/2002)

Hangga (AN/2003)

M. Zaky Yus (FIKOM/2004)

Renold Abdi (FE/2004)

M. Fatahillah (PAA/2004)

Sanggra K.Y (Broadcasting/2003)

Hardiansyah (Ext.Hukum)

Departemen Luar Negeri

Menteri : Suratno (Matematika/2001)

Staf :

Rendra P.D (Fikom/2003)

Arief hidayat (IP/2003)

Asvira Rahmadani (Hukum/2003)

Wahyu Krisdianto (Ekonomi/2003)

Elfira Rosa (Fikom/2003)

Malahayati (Psiko/2003)

Oki Fachri M (Hukum/2004)

Syaiful Hudri (Kimia/2004)

Nur Atnan (IP/2003)

Iffan Arinanda (Faperta/2003)

M. Yusuf (Fapet/2002)

Amirul Y (AN/2003)

Fahmi Syafwan (Fikom/2002)

Departemen Media dan Informasi

Menteri : Azis Husaini (Fikom/2003)

Adhika A (FK/2001)

Ramadhany (Ane/2002)

Ganda Satria (Fikom/2003)

Gandung Amandani (Fikom/2003)

Irwansyah Zaman (Psikologi/2003)

R. Nugroho adinegoro (Fikom/2004)

Putri Rizki Arlita (Fikom/2004)

Desliana Maulipaksi (Fikom/2003)

M. Isya (Fikom/2003)

Verly Nurvagita (Fikom/2004)

Dian D.M (Faperta/2004)

Nurcahaya (Sejarah/2004)

M. Arif (Psiko/2004)

Tedi Sumantri (Faperta/2002)

M. Yasrie Akbar (Statistika/2003)

Ahmad syarif (Faperta/2003)

M. yusuf Hadi M (Psiko/2004)

Ina Karniawati (Inggris/2002)

Dony Nur Rahman (psiko/2003)

Departeman Penalaran

Menteri : M. Rinto (Kimia/2003)

Staf :

Riezki Amalia (MIPA 2001)

Erisanti Nurfarida (FKU 2003)

Andi Kurnia Utama (FPIK 2003)

Christi Leonita (FIKOM 2003)

Bakhtiar Yogie (FTIP 2004)

Debi Harmanza (FISIP 2004)

Euis Nabila (FIKOM 2004)

Fajar Fitrah (FTIP 2004)

Romanti Sawitri (FIKOM 2004)

Tim Ahli Kelembagaan pun ditetapkan melalui SK Presiden BEM KEMA UNPAD No: 01/A-c/Presiden/BEM-KMUP/III/2005. Tim Ahli Kelembagaan pada mulanya adalah:

Abdurrahman (Fapet 2001)

Ahmad Purbaya (FMIPA 2000)

Yusuf (FMIPA 2000)

Agus Triyatno (FISIP 2000)

Zaki (FE 2001)

M Nur Efendi (Fisip 2000)

Ibath (Fapet 2000)

Gita Rose (FMIPA 2000)

Dyah Lestari (Fapsi 2000)

Dalam perjalanannya, terjadi dinamika dalam kepengurusan. Beberapa orang pengurus menyelesaikan kuliahnya sehingga otomatis tidak menjadi pengurus BEM KEMA UNPAD. Selain itu ada yang mengundurkan diri karena karena ingin fokus di studi dan ada juga yang dianggap mengundurkan diri dikarenakan organizational commitment yang kurang terhadap BEM KEMA UNPAD. Setelah melakukan kajian dan pendalaman, Departemen PSDMO mengajukan rasionalisasi pengurus. BEM KEMA UNPAD pun melakukan restrukturisasi dengan melakukan rasionalisasi, penambahan, serta perpindahan pengurus.

Tim Ahli kelembagaan pun beberapa orang ada yang lulus, sehingga secara otomatis tidak menjadi Tim Ahli Kelembagaan. Mereka adalah:

§ Zaki

§ Ibath

§ Ahmad Purbaya

§ Gita Rose

Karena itu Presiden BEM KEMA UNPAD mencari beberapa orang lagi untuk menjadi Tim Ahli Kelembagan. Mereka berasal dari mantan aktifis di fakultasnya. Mereka adalah:

§ Daru Kurniawan Fikom 2002

§ Arif Rahmadi Fisip 2001

§ Tubagus Ridwan Fapet 2001

§ Agus FTIP 2001

Itulah struktur terakhir yang terus bertahan hingga kini mengarungi suka duka di kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Padjadjaran periode 2005-2006.

Rekomendasi

Secara umum targetan program kerja bisa terlaksana dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Berdasarkan perjalanan BEM KEMA UNPAD 2005-2006 ada beberapa rekomendasi yang kami sampaikan kepada pengurus BEM yang akan datang, yaitu:

Bangun komunikasi internal dan komunikasi eksternal yang lebih baik

Reformasi konsepsi kelembagaan di UNPAD

Pembuatan standardisasi publikasi

Sinkronisasi alur kaderisasi antar badan kelengkapan KEMA UNPAD

Perbaikan system recruitmen dan up grading penurus dilaksanakan di awal kepengurusan

Follow up Society Science Club

Bangun komunikasi yang lebih intens dengan komunitas mahasiswa yang sekarang sedang berusaha menjadi UKM seperti Aikido, Unit Selam, Thifan, FKDF, PMK Unpad dan sebagainya

PENUTUP

Akhirnya kami menyadari tiada gading yang tak retak. Saya memohon maaf kepada semua pihak atas segala kekhilafan dan kekurangan.

Terima kasih kami haturkan kepada seluruh pengurus BEM KEMA UNPAD 205-2006 tercinta

Terima kasih teruntuk Tim Ahli Kelembagaan BEM KEMA UNPAD.....

Terima kasih teruntuk badan kelengkapan KEMA UNPAD yang selama ini bersinergi dengan BEM KEMA UNPAD....

Terima kasih teruntuk semua mahasiswa yang terlibat dalam kepanitiaan.....

Terima kasih teruntuk Rektorat yang telah bekerja sama secara sinergis....

Terima kasih teruntuk IKA UNPAD yang senantiasa berusaha membantu...

Terima kasih untuk semua mahasiswa UNPAD atas dukungannya selama ini....

Terima kasih untuk semua pihak yang telah berkontribusi secara langsung ataupun tidak atas kesuksesan BEM KEMA UNPAD......

Tiadalah maksud kami melakukan semua ini, melainkan kebaikan untuk semua……

Untuk mahasiswa Unpad ………..

Untuk almamaterku tercinta, Universitas Padjadjaran ………….

Untuk Negeri yang berada dalam titik nadzir kekelaman sejarahnya ………..

Perjuangan belum selesai……………..!

Mari Bersatu Tuntaskan Perubahan ……….!

Hidup Mahasiswa……!

Hidup rakyat Indonesia………..!

Kepada Para Mahasiswa

Yang merindukan kejayaan

Kepada rakyat yang kebingungan

Di persimpangan jalan

Kepada pewaris peradaban

Yang telah menggoreskan

Sebuah catatan kebanggaan

Di lembar sejarah manusia

Wahai kalian yang rindu kemenangan

Wahai kalian yang turun ke jalan

Demi mempersembahkan jiwa dan raga

Untuk negeri tercinta

Jatinangor, 6 April 2006

Presiden

Badan Eksekutif Mahasiswa

Indra Kusumah SKL

I1O00097