DIPONEGORO, (GALAMEDIA, 13 OKTOBER 2005).-
Meski di bulan Puasa, para mahasiswa tetap menggelar aksi unjuk rasa untuk menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah ditetapkan pemerintah, 1 Oktober lalu. Kali ini, sedikitnya 50 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bandung Raya dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi di depan Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Rabu (12/10).
Begitu datang ke depan Gedung Sate sekira pukul 10.30 WIB, para mahasiswa langsung melakukan orasi secara bergantian. Pada intinya, para demonstran meminta pemerintah agar harga BBM yang sudah dinaikkan diturunkan kembali ke harga semula. Bahkan, mereka menilai berbagai alasan pemerintah untuk menaikkan harga BBM itu cuma akal-akalan saja.
Seperti dalam orasinya, para mahasiswa memaparkan sejumlah alasan penolakan mereka terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Menurut mahasiswa, alasan-alasan pemerintah seperti kenaikan harga minyak mentah dunia, subsidi BBM melebihi pendapatan ekspor migas, subsidi BBM mengancam keuangan negara dan alasan lain yang diungkapkan pemerintah, semuanya tidak benar.
Setelah berorasi, para mahasiswa pun menggelar aksi teatrikal di atas panggung dengan judul "Mimpi Kali Yee". Dalam aksi itu, dua mahasiswa memerankan presiden dan wakilnya. Digambarkan seorang presiden sangat peduli dan memaklumi kenaikan harga BBM yang berdampak pada masyarakatnya. Di lain pihak sebagian besar masyarakat meminta presiden untuk segera menurunkan harga BBM kembali ke harga semula.
Pada teatrikal tersebut, presiden menegaskan, telah mencabut Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2005 dan menyatakan terhitung 12 Oktober, harga BBM kembali ke harga semula. Selain mencabut harga BBM, presiden pun berjanji akan me-reshuffle kabinetnya serta berjanji mengaudit Pertamina.
"Terhitung hari ini (kemarin, red), 12 Oktober harga BBM saya turunkan kembali ke harga semula. Dan saya berjanji akan me-reshuffle para pembantu saya secepatnya," tegasnya.
Para buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam BEM begitu mendengar janji presiden langsung bersorak dan bertepuk-tangan yang diselingi ucapan Allahu Akbar. Suasana semakin meriah ketika wakil presiden mengatakan akan menghibahkan seluruh kekayaannya kepada kas negara dan akan mendukung semua keputusan presiden.
Pada kesempatan itu, wapres pun berjanji akan mengganti menteri perekonomian dan membubarkan tim ekonomi.
"Saya meminta kepada presiden agar mengganti menteri perekonomian dengan yang baru dan mengganti tim ekonomi Indonesia," tegas wakil presiden.
Aksi teatrikal kedua anggota BEM Bandung Raya ini mengundang tepuk tangan dan gelak tawa peserta aksi lainnya. (B.82/B.81)**
Meski di bulan Puasa, para mahasiswa tetap menggelar aksi unjuk rasa untuk menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah ditetapkan pemerintah, 1 Oktober lalu. Kali ini, sedikitnya 50 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bandung Raya dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi di depan Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Rabu (12/10).
Begitu datang ke depan Gedung Sate sekira pukul 10.30 WIB, para mahasiswa langsung melakukan orasi secara bergantian. Pada intinya, para demonstran meminta pemerintah agar harga BBM yang sudah dinaikkan diturunkan kembali ke harga semula. Bahkan, mereka menilai berbagai alasan pemerintah untuk menaikkan harga BBM itu cuma akal-akalan saja.
Seperti dalam orasinya, para mahasiswa memaparkan sejumlah alasan penolakan mereka terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Menurut mahasiswa, alasan-alasan pemerintah seperti kenaikan harga minyak mentah dunia, subsidi BBM melebihi pendapatan ekspor migas, subsidi BBM mengancam keuangan negara dan alasan lain yang diungkapkan pemerintah, semuanya tidak benar.
Setelah berorasi, para mahasiswa pun menggelar aksi teatrikal di atas panggung dengan judul "Mimpi Kali Yee". Dalam aksi itu, dua mahasiswa memerankan presiden dan wakilnya. Digambarkan seorang presiden sangat peduli dan memaklumi kenaikan harga BBM yang berdampak pada masyarakatnya. Di lain pihak sebagian besar masyarakat meminta presiden untuk segera menurunkan harga BBM kembali ke harga semula.
Pada teatrikal tersebut, presiden menegaskan, telah mencabut Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2005 dan menyatakan terhitung 12 Oktober, harga BBM kembali ke harga semula. Selain mencabut harga BBM, presiden pun berjanji akan me-reshuffle kabinetnya serta berjanji mengaudit Pertamina.
"Terhitung hari ini (kemarin, red), 12 Oktober harga BBM saya turunkan kembali ke harga semula. Dan saya berjanji akan me-reshuffle para pembantu saya secepatnya," tegasnya.
Para buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam BEM begitu mendengar janji presiden langsung bersorak dan bertepuk-tangan yang diselingi ucapan Allahu Akbar. Suasana semakin meriah ketika wakil presiden mengatakan akan menghibahkan seluruh kekayaannya kepada kas negara dan akan mendukung semua keputusan presiden.
Pada kesempatan itu, wapres pun berjanji akan mengganti menteri perekonomian dan membubarkan tim ekonomi.
"Saya meminta kepada presiden agar mengganti menteri perekonomian dengan yang baru dan mengganti tim ekonomi Indonesia," tegas wakil presiden.
Aksi teatrikal kedua anggota BEM Bandung Raya ini mengundang tepuk tangan dan gelak tawa peserta aksi lainnya. (B.82/B.81)**
No comments:
Post a Comment