Monday, December 03, 2007

ANTUSIASME

Mari lebih dekat dengan sang juara sejati. Anda akan merasakan aura antusiasme di sekelilingnya. Ada gairah kerja yang luar biasa dalam dirinya. Sang juara menyadari bahwa gairah adalah udara kehidupan. Maka iapun senantiasa hidup dan senantiasa mampu merevitalisasi motivasinya dengan antusias dan gairah hidup yang menggelora.

Tanpa gairah, kehidupan akan mati. Bahkan itulah kematian yang sebenarnya. Dan itu tanda bahwa tidak ada tuhan dalam jiwa kita. Antusiasme berasal dari kata “en” dan “theos” yang artinya “Tuhan di dalam”. Ketidakgairahan kerja dan ketidakhadiran antusiasme dalam diri kita merupakan indikator lemahnya kehadiran Tuhan dalam diri, maka ia akan kehilangan masa depan. Sedangkan sang juara senantiasa memiliki antusiasme karena ada Tuhan dalam hatinya.

Lihatlah Thomas Alfa Edison yang senantiasa bergairah melakukan penelitian demi penemuan-penemuan besar dalam dunia ilmu pengetahuan. Teman-temannya merasa heran dengan daya tahan Thomas Alfa Edison yang mampu terus bekerja dengan antusias dalam waktu lama. Ketika ditanya apa rahasianya, Edison hanya tersenyum dan balik bertanya, “Bekerja? Siapa bilang Saya bekerja? Saya tak pernah bekerja seharipun dalam hidupku. Semua yang kulakukan adalah keasyikan demi keasyikan!”.

“Helmi Yahya itu tidak perlu beristirahat, karena istirahatnya dengan bekerja”. Demikian ungkapan Baban Sarbana, Direktur ILNA Learning Centre, ketika menceritakan Helmi Yahya, Presenter Kuis Siapa Berani, yang senantiasa memiliki gairah kerja yang kontinyu serta ide-ide kreatif yang seolah tak pernah habis.

Sang juara sejati tidak memberikan peluang kepada kebosanan untuk tumbuh dan berkembang. Memang secara fitrah ia terkadang terhinggapi kebosanan, namun ia memiliki keterampilan jiwa untuk mengisolasi sang bosan sehingga tidak menular. Maka sang bosan pun merasa bosan berlama-lama dalam jiwa sang juara sejati karena tidak diberi kesempatan berlama-lama bersemayam di sana.

Antusiasme itu energi jiwa yang mampu membangkitkan energi fisik. Lihatlah bagaimana Umar bin Abdul Aziz yang baru terpilih sebagai khalifah kelelahan karena bekerja siang malam untuk mengembalikan harta rakyat yang dirampok para pejabat saat itu. Ia lelah, dan hendak beristirahat sejenak. Padahal sebentar lagi masuk waktu dzuhur.

Salah seorang anaknya yang masih kecil bertanya, “Ayahanda, apa yang akan ayahanda lakukan?”

“Nak, Ayahanda lelah, dan hendak istirahat sebentar saja”

“Sampai kapan ayahanda akan beristirahat?”, tanya sang anak.

“Hanya sebentar, sampai dzuhur saja kok!”, jawab Umar bin Abdul Aziz sambil tersenyum.

“Ayahanda, siapa yang menjamin ayahanda akan terus hidup sampai dzuhur, padahal ada harta rakyat yang belum dikembalikan ke Baitul Mal?”, tanya sang anak dengan polosnya.

Umar bin Abdul Aziz tersentak dengan kalimat sang bocah, matanya menatap mata sang anak, ia melihat ada antusiasme dan harapan dalam diri sang bocah. Tiba-tiba gairahnya kembali bergelora. Ruh antusiasme dalam dirinya itu ternyata mampu memberi energi kepada fisiknya yang kelelahan. Ia pun kembali bekerja menunaikan hak umat.

Sebaliknya, energi fisik pun bisa merangsang gairah dan antusiasme. Bergeraklah lebih cepat dari biasanya! Anda akan merasakan gairah dalam jiwa Anda sedikit demi sedikit tumbuh dan berkembang. Orang yang memiliki mobilitas tinggi biasanya memiliki antusiasme lebih besar dibandingkan dengan yang bergerak lamban. Bekerjalah lebih cepat! Berjalanlah lebih cepat dari biasanya! Itu bisa menstimulasi hadirnya antusiasme dalam diri Anda.

Ketika energi fisik dan energi jiwa telah bersatu, maka karya hebat merupakan sebuah keniscayaan. Bagaimana tidak, tindakan telah bernafaskan antusiasme, perpaduan antara energi jiwa dan energi fisik biasanya melahirkan prestasi fantastik dalam kehidupan.

Demikianlah karakteristik para juara sejati yang menyadari pilihan hidup: benar-benar hidup atau sekedar hidup. Dan sang juara sejati memilih untuk benar-benar hidup dengan antusiasme yang menjadi udara dalam nafas kehidupannya. Ia pun terus bergairah dan terbuai keasyikan demi keasyikan untuk terus menerus meraih kesuksesan.

Salah seorang mujahid dakwah, Ali bin Abi Thalib menyatakan, “Rekreasi terbaik adalah dengan bekerja!”. Ia telah mengeluarkan statemen tersebut sebagaimana ia telah merasakan dan membuktikannya. Itulah profil juara sejati. Ya, sang juara sejati menikmati kehidupan dengan bekerja!.

3 comments:

Profil said...

Betul Pak..Tuhan itu hrs sllu di dalam kita..menemani kehidupan..agar nggak loyo..semangat juara....

Profil said...

Betul Pak..Tuhan itu hrs sllu di dalam kita..menemani kehidupan..agar nggak loyo..semangat juara....

Profil said...

Betul Pak..Tuhan itu hrs sllu di dalam kita..menemani kehidupan..agar nggak loyo..semangat juara....