Presiden Yudhoyono Dinilai Tak Pedulikan Rakyat
Pengunjuk rasa yang diamankan tersebut adalah Koordinator Lapangan yang juga Wakil Presiden II Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Johan Khan. Selain itu, mahasiswa Unpad Suratno, Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) Oki, dan dua orang dari Serikat Pekerja Forum Komunikasi Karyawan PT Dirgantara Indonesia, Johanes Jo dan Benny, juga diamankan.
Kepala Kepolisian Kota Besar Bandung Komisaris Besar Edmon Ilyas mengatakan, penangkapan ini karena tidak ada pemberitahuan bahwa mereka hendak berunjuk rasa. Edmon juga menjelaskan, pihaknya sempat mengingatkan kepada pengunjuk rasa untuk menghentikan aksinya, tapi tidak diindahkan. ”Terpaksa mobil saya sita, ketua kelompok saya tangkap. Demokrasi harus mengerti undang-undang yang berlaku,” papar Edmon.
Namun, Presiden BEM Unpad Indra Kusuma mengaku sudah melayangkan pemberitahuan mengenai aksi ini. ”Sudah dikirim lewat faksimile,” tegas Indra.
Penangkapan ini berawal ketika pada pukul 10.00 sekitar 200 pengunjuk rasa yang tergabung dalam Front Anti SBY-JK melakukan long march menuju Gedung Merdeka dengan dipandu mobil bak terbuka.
Rencananya, mereka akan berdialog dengan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Sesampainya di perempatan Jalan Tamblong-Asia Afrika,
Pengunjuk rasa sempat berunding dengan satuan keamanan, tapi tidak mencapai kesepakatan. Akhirnya,
Seusai menjalani pemeriksaan (BAP), kelima pengunjuk rasa tersebut diperbolehkan pulang pada pukul 15.30, sementara mobilnya masih ditahan. ”Yang kami sayangkan adalah adanya pemukulan oleh anggota OKP terhadap teman kami. Polisi membiarkan pemukulan itu,” ujar Indra. Ia mempertanyakan dasar hukum OKP melakukan pengamanan terhadap pengunjuk rasa.
Tak peduli rakyat
Dalam pernyataan sikapnya, para pengunjuk rasa menilai bahwa Presiden SBY tidak peduli dengan kesejahteraan rakyat. Indikasinya adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), kebijakan impor beras, dan rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
Mereka juga menuntut agar
Selain
Setelah sekitar 30 menit berorasi, mereka kemudian beralih ke Jalan Naripan. Dalam orasinya, mereka menuntut agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) diaudit, menolak kenaikan harga BBM, dan kenaikan TDL. Selang tiga jam kemudian, di tempat yang sama, Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia Jawa Barat menyatakan hal senada.
Tuntutan serupa juga diserukan Lingkar Mahasiswa Bandung Raya yang melakukan aksi damai dengan menggelar spanduk bertuliskan penolakan kenaikan TDL di Jalan
No comments:
Post a Comment