Saturday, March 12, 2005

Demo Tolak Kenaikan BBM, 150 Mahasiswa Bandung ke Jakarta

Kontributor: Ahmad Yunus

detik - Bandung. Sebanyak 150 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Bandung Raya malam ini, Rabu (16/3/2005) pukul 22.30 WIB, berangkat ke Jakarta untuk menekan DPR agar menolak kebijakan kenaikan harga BBM.

"Kita akan gabung di Salemba besok pagi. Tujuannya jelas kami akan meminta pemerintah untuk segera mencabut kenaikan harga BBM", kata Indra Kusuma, Presiden BEM Unpad Jatinangor, di sela-sela persiapan berangkat menuju Jakarta.
Dalam kesempatan itu Indra juga meminta masyarakat agar peduli serta mengetahui partai mana saja yang mendukung atau menolak kebijakan pemerintah. "Hati-hati, catat mereka yang mendukung kenaikan BBM. Jangan pilih mereka pada pemilu 2009 nanti", tukasnya.
Massa yang berasal dari Politeknik Bandung, Keluarga Mahasiswa ITB, STT Tekstil, Unpad dan Politeknik Kesehatan ini berangkat dengan menggunakan tiga buah bus. Mereka start dari depan Pintu Gerbang Kampus ITB, Jalan Ganesa, Bandung. (gtp)

BBM atau SBY Turun, DPR Didesak Gelar Paripurna Luar Biasa

http://www.detik.com/ ,Jakarta - DPR didesak segera menggelar rapat paripurna luar biasa menyikapi kenaikan harga BBM. Jangan sampai rakyat mengajukan pilihan: BBM turun atau SBY turun.Demikian disampaikan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Bandung Raya saat menemui pimpinan dan anggota Komisi VII DPR di Gedung DPR/MPR jalan Gatot Soebroto Jakarta Pusat, Selasa (1/3/2005).

"Kami berharap DPR benar-benar mewakili masyarakat. Lakukan langkah konkrit, jangan hanya menolak kenaikan BBM. Kalau perlu lakukan langkah politik menuju memorandum," kata Presiden BEM Universitas Padjajaran Indra Kusuma saat menemui Komisi VII DPR.

Para mahasiswa berasal dari beberapa universitas seperti ITB, Universitas Padjajaran, STT Tekstil, dan STT Telkom. Mereka mendesak segera dilakukan langkat konkrit menyikapi kenaikan harga BBM.

"Jangan sampai peristiwa seperti tahun 1998 terjadi lagi dan masyarakat sampai mengajukan pilihan BBM turun atau SBY turun," tukas Indra.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR asal FPDIP Sonny Keraf mengatakan akan meninjau peraturan perundangan terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM."Kita akan kembali ke UU nomor 36 tahun 2004 tentang APBN 2005, dan melihat apakah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tadi malam sudah termasuk pelanggaran terhadap UU tersebut atau tidak," ujarnya.

Selain itu, lanjut Keraf, terkait fungsi bujeter DPR, pemerintah harus duduk bersama dengan DPR untuk membicarakan alokasi anggaran yang sejauh ini belum pernah dilakukan secara tuntas.

Duduk Lesehan

Sebelumnya BEM se-Bandung Raya menemui Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif. Uniknya, pertemuan dilakukan sambil duduk lesehan di lantai lobi Nusantara III DPR."Tidak ada tempat lain karena ruangan lainnya sedang digunakan. Saya minta maaf yah karena menerima kalian di sini," kata Zaenal.

Kepada Zaenal, mahasiswa mendesak agar DPR segera menggelar rapat paripurna luar biasa untuk menyikapi kenaikan harga BBM.

"Harus diperjelas latar belakang pemerintah mengeluarkan kebijakan itu dan sikap DPR yang sesungguhnya. Karena di daerah, informasi banyak yang disembunyikan dan didistorsi, seolah-olah kenaikan BBM sesuatu yang tepat," kata Presiden Keluarga Mahasiswa ITB Anas Hanafiah.

Indra menambahkan, pihaknya akan melihat keseriusan DPR apakah akan menggelar rapat paripurna luar biasa atau tidak.Menanggapi hal itu, Zaenal mengatakan, saat ini sedang dilakukan pendekatan dan lobi antara fraksi-fraksi agar rapat paripurna bisa segera digelar. "Namun sekarang masih terjadi tarik menarik," ujarnya. (sss)

Wednesday, March 02, 2005

Aliansi Rakyat Bersatu tolak kenaikan harga BBM

http://www.harianterbit.com/artikel.php?kategori=JABAR_DAN_BANTEN&id=18565&start=660

BANDUNG -
Ratusan anggota Aliansi Rakyat Bersatu yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dari Badan Esksekutif Mahasiswa (BEM) Bandung Raya, Serikat Pekerja Forum Komunikasi Karyawan(SP-FKK) PT Dirgantara Indonesia (PT-DI), PMII Bandung Raya, GMKI, dan GMNI, Senin (28/2), melakukan unjuk rasa ke DPRD Jawa Barat. Mereka menolak kenaikan harga BBM yang direncanakan mulai 1 Maret 2005.

Dalam orasi yang dilakukan di halaman Gedung DPRD Jawa Barat di Bandung, Indra Kusumah [Ketua BEM Unpad Bandung] menyatakansejak merdeka sampai sekarang negeri ini selalu terpuruk dan rakyatnya hidup dalam kemiskinan. Karena itu krisis multidimensional yang terjadi harus segera diselesaikan.

Ia mengatakan pemerintahan SBY-JK diharapkan mampu menyejahterakan rakyat dan membawa Indonesia keluar dari krisis multidimensional. Untuk itu, janji perubahan yang diungkapkan saat kampanye seharusnya ditepati agar rakyat tidak kecewa.

Sayang, janji ini diingkari dengan rencana menaikkan harga BBM. Kebijakan menaikkan harga BBM sebenarnya merupakan tanda bahwa pemerintah saat ini malas dan takut untuk mencari solusi lain dari permasalahan bangsa ini.

Menaikkan harga BBM merupakan solusi termudah karena tidak perlu berhadapan dengan koruptor yang sudah lama merampas uang negara, tetapi terus disubsidi. (wan)